Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Bandar Lampung

Gubernur Lampung Ajak Kader PMII Jaga Kebangsaan dan Dukung Penguatan Ekonomi Desa

7
×

Gubernur Lampung Ajak Kader PMII Jaga Kebangsaan dan Dukung Penguatan Ekonomi Desa

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

 

BANDAR LAMPUNG,(www Ampera-News.com)-

Example 300x600

Pemerintah Provinsi Lampung menekankan pentingnya peran mahasiswa dan santri dalam menjaga pilar kebangsaan melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pesan tersebut disampaikan Gubernur Lampung yang diwakili Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik) Provinsi Lampung, Ganjar Jationo, Minggu (28/12/2025).

Hal tersebut disampaikan Ganjar Jationo saat menjadi keynote speaker dalam Istighosah untuk Keselamatan Bangsa yang digelar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lampung di Pondok Pesantren Madarijul ‘Ulum, Teluk Betung Barat, Bandar Lampung. Kegiatan tersebut diikuti pengasuh pesantren, tokoh NU, serta alumni dan kader PMII.

Dalam sambutannya, Ganjar menegaskan mahasiswa merupakan inti kekuatan pemuda yang memiliki tanggung jawab sejarah bagi masa depan bangsa. Ia mengingatkan bahwa kemerdekaan Indonesia lahir dari tradisi intelektual dan keberanian kaum pergerakan.

“Mahasiswa adalah kekuatan strategis. Bangsa ini merdeka karena kekuatan ilmu dan gagasan. Tradisi keilmuan itu harus terus dijaga,” ujar Ganjar di hadapan Pengasuh Ponpes Madarijul ‘Ulum, Dr KH Ihya Ulumuddin dan para peserta.

Menurut Ganjar, tradisi keilmuan yang tumbuh di lingkungan Nahdlatul Ulama, termasuk melalui PMII, menjadi modal penting dalam menjaga keutuhan bangsa. Spirit keagamaan keluarga santri dinilai mampu memperkuat karakter generasi muda di tengah tantangan global.

“Tradisi keilmuan di NU wajib dijaga. Modal motivasi dan spirit keagamaan keluarga santri adalah kekuatan besar untuk masa depan Indonesia dan Lampung,” katanya.

Pada kesempatan itu, Ganjar juga memaparkan arah kebijakan strategis Pemerintah Provinsi Lampung di sektor pembangunan ekonomi, khususnya pertanian. Pemprov Lampung, menurutnya, mendorong kebijakan hilirisasi agar nilai tambah komoditas pertanian dinikmati petani dan masyarakat lokal.

Ia mencontohkan kebijakan Gubernur Lampung yang mendorong agar gabah dan singkong tidak keluar dari daerah dalam bentuk bahan mentah. Penetapan harga gabah Rp 6.500 per kilogram oleh Presiden dinilai sudah menguntungkan petani, namun Gubernur Lampung memperkuatnya melalui intervensi kebijakan daerah berupa penyediaan bed dryer untuk meningkatkan kualitas gabah pascapanen.

Dengan dukungan fasilitas tersebut, harga gabah di tingkat petani dapat meningkat hingga Rp 7.000 per kilogram, yang berpotensi mendorong kenaikan pendapatan petani hingga sebesar 30 persen.

“Pak Gubernur ingin nilai tambah komoditas tetap berputar di Lampung. Hilirisasi adalah kunci agar ekonomi daerah semakin kuat dan petani semakin sejahtera,” ucap Ganjar.

Ganjar menambahkan, sektor pertanian menjadi tulang punggung perekonomian Lampung karena menyangkut hajat hidup sekitar 1,2 juta petani. Dengan sekitar 70 persen penduduk Lampung tinggal di wilayah pedesaan, kebijakan yang fokus pada penguatan ekonomi keluarga dan desa dinilai tepat sasaran.

Menutup sambutannya, Ganjar menyoroti tantangan digitalisasi yang dihadapi generasi muda. Ia mengingatkan santri dan mahasiswa untuk memiliki literasi digital yang kuat guna menangkal dampak negatif teknologi, seperti penipuan daring, judi online, dan pinjaman online ilegal.

“Teknologi itu alat, seperti pisau. Sangat bergantung pada akhlak penggunanya. Saya berharap kader PMII dan keluarga besar NU mampu menjadikan ruang digital sebagai sarana dakwah yang positif dan mencerdaskan,” pungkas Ganjar (Dinas Kominfotik Provinsi Lampung).
[29/12 23.16] Gribjaya: Tahun Baru, Gubernur Lampung Ajak Warga Rayakan Bersama Keluarga di Rumah

Bandar Lampung — Menyambut pergantian Tahun Baru 2026, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengajak masyarakat menjadikan momen tahun baru sebagai waktu untuk berkumpul bersama keluarga di rumah. Tanpa euforia berlebihan yang berpotensi menimbulkan risiko keselamatan.

Ajakan tersebut sejalan dengan diterbitkannya Surat Edaran (SE) Nomor 195 Tahun 2025 tentang Himbauan Tidak Menyalakan Kembang Api/Petasan dan Sejenisnya pada Perayaan Natal dan Tahun Baru 2026 oleh Pemerintah Provinsi Lampung.

Surat edaran yang ditetapkan di Bandar Lampung pada 24 Desember 2025 itu ditujukan kepada bupati dan wali kota se-Provinsi Lampung, kepala perangkat daerah, serta seluruh elemen masyarakat.

Gubernur Mirza menegaskan, perayaan tahun baru tidak harus dilakukan dengan petasan atau kembang api. Menurutnya, kebersamaan dengan keluarga di rumah jauh lebih bermakna dan aman.

“Tahun baru tidak harus dirayakan dengan petasan atau kembang api. Yang terpenting adalah maknanya. Mari kita manfaatkan momen ini untuk berkumpul bersama keluarga, menjaga empati, ketertiban, dan keselamatan,” ujar Gubernur Mirza.

Ia menjelaskan, imbauan tersebut juga merupakan wujud empati dan solidaritas Pemerintah Provinsi Lampung terhadap masyarakat di sejumlah daerah yang saat ini tengah menghadapi bencana alam. Seperti banjir dan tanah longsor di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Selain aspek kemanusiaan, Gubernur Mirza mengingatkan bahwa penggunaan petasan dan kembang api berisiko menimbulkan gangguan keamanan, kecelakaan, hingga kebakaran. Terutama di tengah kondisi cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi.

Dalam kesempatan itu, Gubernur juga mengimbau masyarakat yang merencanakan perjalanan libur akhir tahun agar lebih berhati-hati dan mengutamakan keselamatan.

“Kami mengingatkan masyarakat yang bepergian untuk selalu memantau informasi cuaca dari BMKG, menghindari wilayah rawan bencana, serta mengutamakan keselamatan diri dan keluarga,” tambahnya.

Melalui SE Nomor 195 Tahun 2025, Pemerintah Provinsi Lampung meminta pemerintah kabupaten dan kota untuk aktif menyosialisasikan imbauan tersebut kepada masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta pelaku usaha. Aparat keamanan juga diminta mengambil langkah-langkah preventif dan preemtif guna menjaga situasi tetap aman dan kondusif.

Pemerintah Provinsi Lampung berharap perayaan Natal dan Tahun Baru 2026 dapat berlangsung secara sederhana, aman, khidmat, dan bermakna. Yakni dengan mengedepankan nilai kebersamaan, toleransi, serta kepedulian sosial di tengah masyarakat. (Dinas Kominfotik Provinsi Lampung)

“Hrn’”

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *