Lampung Selatan-(Ampera-news.com)-Radityo Egi Pratama akan memperbaiki jalan rusak di Kecamatan Palas, Lampung Selatan.Hal itu dikatakannya, saat meninjau jalan rusak yang dipakai warga untuk memancing ikan lele yang viral di media sosial pada Kamis (20/4/2025) kemarin.
Ia mengapresiasi cara masyarakat menyampaikan aspirasi.
Menurutnya, hal itu wajar, sebagai bentuk kepedulian masyarakat Lampung Selatan akan lingkungan.
“Kegiatan kita hari ini memancing lele, di kolam ikan jalanan. Terus kita masak lelenya. Kita makan sama-sama dengan warga. Tentunya ini sangat baik ya, aspirasinya. Daripada harus marah-marah. Ini juga kan bentuk kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya,” ujarnya, saat meninjau jalan rusak di Kecamatan Palas, Lampung Selatan tersebut, Jumat (11/5/2025).
“Saya sebenernya pengennya satu tahun ini beres. Saya sudah ngomong ke DRPD saya bilang masyarakat ini pengennya jalan ini mulus. Tapi untuk memuluskan seluruh jalan yang ada di Lampung Selatan ini kita butuh dana Rp 3 Triliun,” sambungnya.
Ia menyebut jalan rusak tersebut akan segera diperbaiki.
Sebelumnya diberitakan, warga di Kecamatan Palas, Lampung Selatan, berlomba menangkap ikan lele di jalan berlubang di Kecamatan Palas, Kamis (20/4/2025).
Hal itu mereka lakukan lantara jalan tersebut tak kunjung diperbaiki Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan.
Dengan topi caping, jaring dan skop mereka mendatangi jalan berlubang tersebut bak kolam untuk menangkap ikan.
Masyarakat mendesak pemerintah daerah untuk segera memperbaiki jalan tersebut seperti yang sudah dijanjikan Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama saat berkampanye.
Menurut warga setempat, jalan tersebut menghubungkan 6 desa yakni Desa Bumi Daya, Tanjung Jaya, Bumi Asri, Bumi Asih, Bumi Restu, dan Pulau Jaya itu rusak berat selama lebih dari 10 tahun.
“Tolong Pak Bupati, diperhatikan jalan di Bumi Restu ini karena dari 10 tahun belum tersentuh sama sekali. Kami tidak butuh janji, Pak Bupati. Kami hanya ingin pembangunan jalan yang adil dan merata,” kata Salah seorang warga bernama Sumedi.
Menurutnya, jalan tersebut merupakan akses warga untuk mendistribusikan hasil pertaniannya.
“Saya ingin lihat jalan ini bagus sebelum saya meninggal. Kasihan anak cucu kami,” ujarnya.