Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Uncategorized

Wapres Saat Panen Raya PTPN: Produk Kopi Indonesia Harus Mendunia dengan Nama Asli!

11
×

Wapres Saat Panen Raya PTPN: Produk Kopi Indonesia Harus Mendunia dengan Nama Asli!

Share this article
Example 468x60

BONDOWOSO – (AmperaNews.com) – Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka melakukan kunjungan kerjanya ke kawasan perkebunan kopi Ijen di Bondowoso, yang dikelola PTPN dan Perhutani, pada Selasa (24/6).

Kunjungan ini merupakan bagian dari implementasi Asta Cita Prabowo-Gibran, terutama dalam memperkuat UMKM dan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global. Dalam kegiatan bertajuk “Panen Raya Bersama Masyarakat Petani Kopi Ijen”, Wapres melakukan panen dan sortasi kopi secara langsung, hingga berdialog dengan petani kopi.

Example 300x600

“Nama besar Indonesia harus melekat pada produk turunan kopi dan cita rasa kopi specialty kita,” ucap Gibran. Kawasan Pegunungan Ijen adalah salah satu wilayah penghasil kopi unggulan di Indonesia dengan hamparan ± 15.600 hektare. Perkebunan kopi di Pegunungan Ijen terdiri dari kombinasi lahan yang dikelola oleh PTPN (±4.986 hektare) dan lahan Perhutani yang dikelola oleh petani rakyat (±10.666 hektare).

Kawasan ini menjadi model kolaborasi antara negara dan masyarakat yang ideal dalam pengembangan komoditas perkebunan kopi. Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, Denaldy Mulino Mauna, menyampaikan PTPN dan Perhutani aktif melakukan pendampingan kepada petani kopi di wilayah ini melalui program PMO Kopi dan Kakao Nusantara Kementerian.

“Pendampingan petani dilakukan secara komprehensif, bekerjasama dengan berbagai stakeholders terutama BUMN yang beririsan dengan bisnis perkebunan, seperti Pupuk Indonesia untuk penyediaan akses pupuk non-subsidi dan Himbara untuk akses pembiayaan,” jelas Denaldy.

“Kami juga memiliki Pusat Penelitian Kopi dan Kakao di Jember yang menjadi research center yang mendukung pendampingan kepada petani kopi di seluruh Indonesia,” tambahnya. PTPN juga mengelola kebun kopi di Kawasan Pegunungan Ijen yang dikenal sebagai Java Coffee Estate (JCE). Operasional JCE dukungan berbagai program strategis, seperti replanting, sertifikasi keberlanjutan, penerapan konsep traceability, serta adaptasi terhadap regulasi global. “Melihat tren positif sepanjang 2024, kami yakin ekspor specialty coffee arabika dari JCE yang dikenal sebagai Java Coffee akan terus tumbuh. Dan juga yang terpenting, JCE dapat menjadi role model bagi budidaya kopi petani yang ada di dalam ekosistem PMO,” ungkap Jatmiko Krisna Santosa, Direktur Utama PTPN IV. Dalam kunjungan tersebut, wapres menegaskan pentingnya peran petani dalam menjaga kualitas kopi nasional. Dari total luas 15.600 hektare kebun, area panen yang disaksikan Wapres mencakup 10 hektare, dengan hasil panen rata-rata 3 kg per pohon.

Mayoritas petani yang hadir adalah buruh harian yang menerima upah Rp2.000 per kilogram kopi yang dipetik, dengan rata-rata kapasitas panen 60–100 kilogram per hari.

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *