Padang – (AmperaNews.com) – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menyiapkan langkah strategis dalam menghadapi sejumlah persoalan krusial daerah di antaranya terkait maraknya aktivitas tambang ilegal, penangkapan ikan ilegal dan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM).
“Seluruh jajaran pemerintah daerah dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) harus bergerak. Semua harus menyusun langkah dengan jelas, ada tahapan dan tindak lanjutnya,” kata Gubernur Sumbar Mahyeldi di Padang, Sabtu.
Gubernur menyebutkan terdapat dua aspek utama yang perlu untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam penanganan masalah-masalah tersebut yakni kesejahteraan masyarakat, dan penegakan hukum yang tegas.
“Kesejahteraan masyarakat dan penegakan hukum menjadi kunci dalam penanganan masalah ini,” katanya menegaskan.
Terkait maraknya penangkapan ikan ilegal di perairan Sumbar, ia mengatakan pemprov melalui Dinas Kelautan dan Perikanan terus mendorong edukasi agar nelayan beralih ke alat tangkap ramah lingkungan guna meminimalisasi penyimpangan.
Menurut dia, jika nelayan didukung dengan alat tangkap yang sesuai dan memperoleh hasil tangkapan yang layak, maka diyakini mereka pasti memilih cara yang benar dalam menangkap ikan.
“Itulah yang sedang dan perlu terus diupayakan bersama,” ujarnya.
Terkait kelangkaan BBM, Mahyeldi mengungkapkan bahwa konsumsi BBM di provinsi itu termasuk yang tertinggi di lndonesia. Bahkan saat ini sudah ada tambahan kuota sebanyak 70 ribu kiloliter, namun jumlah tersebut bisa tidak mencukupi jika peruntukannya tidak diawasi dengan baik.
“Oleh karena itu pengawasan harus diperketat agar penyaluran subsidi dapat tepat sasaran,” kata dia.
Mahyeldi juga mengingatkan pengelola SPBU dapat berperan aktif dalam menegakkan aturan pembatasan pembelian BBM bersubsidi yakni maksimal 125 liter per kendaraan, atau sesuai dengan surat edaran yang telah diterbitkan.
Menurutnya, apabila amanat surat edaran Gubernur dijalankan dengan baik maka kelangkaan BBM tentunya dapat ditekan. Namun, jika dibiarkan terjadi penyimpangan diperkirakan pasokan bisa habis sebelum akhir tahun.


















