Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Uncategorized

SPPG Polda Kalsel Tampilkan Inovasi Dapur Modern untuk Tingkatkan Pelayanan dan Efisiensi

11
×

SPPG Polda Kalsel Tampilkan Inovasi Dapur Modern untuk Tingkatkan Pelayanan dan Efisiensi

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Banjarbaru  – (AmperaNews.com) – Sejumlah orang sibuk mencuci ompreng yang digunakan untuk program makan bergizi gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) milik Polda Kalimantan Selatan yang dikelola Yayasan Kemala Bhayangkari di Jalan Salak Timur, Kelurahan Guntung Paikat, Kota Banjarbaru, Jumat (31/10) siang.

Proses pencucian ompreng ini nampak berbeda dengan biasanya lantaran dibantu menggunakan mesin cuci piring model conveyor atau otomatis.

Example 300x600

Petugas yang membersihkan ompreng cukup mencelupkan ompreng sebentar ke wadah berisi air yang telah dicampur deterjen khusus dan cairan sanitiser. Kemudian memasukkan ompreng ke mesin melewati proses pembersihan dengan air panas bersuhu 67 derajat celsius dan mesin blower 87 derajat celsius untuk pengeringannya.

Hasilnya, ompreng bersih bebas kotoran dan kuman serta kering sempurna tanpa harus dilap lagi.

Irwasda Polda Kalsel Kombes Pol Noviar selaku tim Monitoring dan Evaluasi Gugus Tugas MBG Polda Kalsel mengatakan mesin pencucian ompreng itu baru saja datang dan pertama kali digunakan pada Rabu (29/10).

Kehadiran mesin itu sangatlah membantu kerja pencucian ompreng agar lebih efektif dan efisien.

Sebelumnya pencucian hanya manual tenaga manusia, dilakukan 14 orang memakan waktu hingga 11 jam untuk sekitar 3.000 ompreng plus tutupnya. Sedangkan menggunakan mesin hanya butuh waktu sekitar 1 jam untuk 2.700 ompreng.

Polda Kalsel menjadi yang pertama mengoperasikan mesin ini untuk SPPG yang dikelola Polri, bersama dua SPPG milik swasta di Bekasi dan Sukabumi.

Proses pencucian ompreng hanya satu dari sekian banyak kesibukan di SPPG dalam menyiapkan makanan.

Aktivitas petugas di SPPG pun terhitung nonstop 1×24 jam. Dimulai tahap persiapan bahan makanan, proses memasak, pemorsian hingga distribusi makanan ke sekolah-sekolah sasaran.

Setelah anak-anak di sekolah selesai makan, ompreng yang kotor kembali dibawa ke SPPG untuk dibersihkan. Begitu seterusnya dari hari berganti hari di SPPG penuh inovatif ini

Penerapan food security

SPPG Polda Kalsel senantiasa memperhatikan kualiti kontrol sehingga makanan yang diberikan bisa betul-betul bergizi, fresh, dan higienis sesuai standar Badan Gizi Nasional (BGN).

Langkah awal dimulai dengan pembelian bahan baku diupayakan dari sumber yang terjamin kesegarannya. Bahan frozen, baik itu daging ayam maupun sapi termasuk telur, dihindari.

“Kulit telur ringkih dan mudah pecah biasanya dari ayam pertama kali menetas kita hindari, termasuk telur terlalu lama di gudang juga tidak segar,” kata Noviar.

Untuk sayur dan buah dijaga betul kesegarannya dan diutamakan pisang dan jeruk karena tidak perlu dikupas kulitnya ketika sampai dibagikan ke penerima manfaat.

Ketika dua jenis buah itu tidak ada, baru buah potong seperti semangka menjadi alternatif.

Selanjutnya dari bahan baku masuk ke proses penyortiran ada gudang basah dan kering. Sedangkan untuk bahan langsung pakai masuk ruang pencucian yang dibagi lagi di tempat pencucian nabati dan hewani.

Setelah itu menuju ruang perajangan untuk memotong sesuai ukuran yang diminta juru masak. Di tahap ini masih dipilah lagi dan bahan yang tidak baik dibuang.

Berikutnya masuk ke pemasakan di ruang dapur dan terakhir pemorsian sesuai jumlah dan standar porsi yang ditentukan untuk ditata dalam alat makan.

Noviar menyebut sumber air yang digunakan untuk keseluruhan proses memasak dari PDAM dan difilter kembali sehingga air dipastikan bersih dan steril.

Bahkan, sebelum didistribusikan, makanan diperiksa terlebih dahulu oleh tim Dokkes Polda Kalsel bersama ahli gizi untuk mengecek kandungannya termasuk pemenuhan gizinya melalui penerapan tata cara food security.

Ketika sampai di sekolah, guru diminta mengecek kembali jika ditemukan kondisi tidak normal, baik warna ataupun aroma, dari makanan maka tidak dibagikan ke anak-anak dan segera ditarik kembali oleh petugas SPPG.

Dengan seluruh tahapan yang ketat ini, diharapkan menu yang disajikan aman, sehat, bergizi, serta memenuhi selera anak-anak para penerima manfaat MBG.

Tidak ada keraguan

Setiap harinya SPPG Polda Kalsel mendistribusikan 3.169 porsi makanan ke 13 sekolah penerima manfaat di Kota Banjarbaru.

Menu MBG dari Polda ini pun disambut antusias pihak sekolah lantaran para guru merasa terjamin kualitasnya lantaran melalui kontrol kualitas yang ketat di SPPG.

Kepala SDN 1 Kemuning Nurmayati mengaku tidak ada keraguan setiap kali makanan dari SPPG Polda Kalsel tiba.

Semua siswa yang berjumlah 239 orang makan dengan lahap termasuk guru yang juga mendapatkan jatah MBG untuk mencoba terlebih dahulu.

“Menunya juga beragam sehingga anak-anak tidak bosan dan pastinya sehat bergizi dilengkapi sayur dan buah,” ucapnya.

Senada disampaikan Kepala SMPN 5 Banjarbaru Jarot Santosa yang bersyukur sekolahnya menjadi penerima manfaat dari SPPG Polda Kalsel.

Dia yakin sajian MBG terjamin lantaran diproduksi dari dapur yang diawasi ketat kepolisian.

Apalagi Kapolda Kalsel Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan bersama sang istri Yennie Rosyanto Yudha selaku Ketua Bhayangkari Daerah Kalsel serta para pejabat utama Polda Kalsel pernah menggelar santap MBG bersama 985 siswa di SMPN 5 Banjarbaru untuk memastikan keamanan pangan yang dikonsumsi.

Kapolda Yudha memang terus menekankan terjaganya kualitas makanan setiap kali produksi di SPPG pertama milik Polda Kalsel yang dikelola Yayasan Kemala Bhayangkari itu.

Kepala SPPG, Muhammad Bayu Ramadhan, diminta melakukan kontrol secara menyeluruh setiap harinya. Tak hanya di tahap produksi makanan, tapi area lingkungan SPPG juga wajib menjadi perhatian.

SPPG ini telah dilengkapi IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) yang berfungsi untuk membersihkan air yang tercemar dari sisa produksi sebelum dibuang ke badan air atau lingkungan lainnya guna memenuhi baku mutu yang berlaku sebelum dibuang.

Yudha selaku Kepala Gugus Tugas MBG Polda Kalsel menegaskan program pemerintah ini harus didukung secara total sebagaimana arahan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Celah untuk terjadinya kesalahan hingga menyebabkan munculnya peristiwa seperti kasus keracunan tidak boleh terjadi.

Dia menekankan pula kesuksesan program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini seyogianya harus dibarengi peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola makan sehat demi tumbuhnya sumber daya manusia berkualitas.

Tujuan program MBG pun jelas untuk menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan generasi penerus bangsa menuju Indonesia emas tahun 2045.

Tentunya ujung tombak dari program MBG adalah SPPG yang menghadirkan menu sehat bagi penerima manfaat.

Semoga kasus keracunan akibat menyantap menu MBG tidak terjadi lagi, berkat komitmen dari pengelola SPPG untuk senantiasa menjaga kualitas seperti yang diterapkan Polda Kalsel.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *