Tokyo – (AmperaNews.com) – Sebanyak 10 kasus kematian akibat serangan beruang, yang merupakan rekor tertinggi, telah dilaporkan di Jepang sejauh ini pada tahun fiskal 2025, di tengah lonjakan insiden terkait beruang di seluruh negara itu baru-baru ini, demikian disampaikan Kementerian Lingkungan Hidup Jepang.
Kementerian tersebut mencatat lebih dari 100 orang tewas atau terluka akibat serangan beruang sejauh ini pada tahun fiskal saat ini, yang dimulai pada April, dengan jumlah korban tewas terkait beruang menandai yang tertinggi sejak pencatatan dimulai pada tahun fiskal 2006.
Kasus terbaru terjadi pada Jumat (24/10) pekan lalu ketika seorang pria berusia 38 tahun tewas akibat serangan seekor beruang di sebuah desa di Prefektur Akita, Jepang timur laut.
Prefektur Akita telah meminta bantuan militer untuk melindungi penduduk dari gelombang serangan beruang yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Situasi ini melampaui apa yang dapat ditangani oleh pemerintah prefektur dan kota,” ujar Gubernur Kenta Suzuki pada Minggu (26/10) dalam sebuah unggahan di media sosial, sembari berencana mengunjungi Kementerian Pertahanan di Tokyo dalam waktu dekat guna menyampaikan permohonan tersebut.
Di prefektur tetangga, Iwate, lebih dari 30 orang telah tewas atau terluka sejak April. Pada Senin (27/10), sesosok jasad dengan luka-luka yang diduga disebabkan oleh serangan beruang ditemukan di kawasan tempat tinggal di prefektur itu. Pihak kepolisian sedang berupaya mengidentifikasi jasad tersebut dan menentukan penyebab kematiannya.


















