Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Uncategorized

Persahabatan Spiritual, Menag Kenang Hubungan Dekat dengan Paus Fransiskus

3
×

Persahabatan Spiritual, Menag Kenang Hubungan Dekat dengan Paus Fransiskus

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Jakarta – (AmperaNews.com) – Menteri Agama Nasaruddin Umar bicara tentang persaudaraan dan mengenang persahabatannya dengan mendiang Paus Fransiskus di hadapan para tokoh dunia saat menjadi salah satu pembicara pada Forum Internasional untuk Perdamaian “Daring Peace” di Vatikan, Roma.

“Ketika saya mendengar kabar duka dari Vatikan, saya merasa tak percaya. Semua kenangan tentang Paus Fransiskus muncul di benak saya. Saya merasakan tarikan keras di hati saya,” ujar Menag dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Example 300x600

Forum Internasional untuk Perdamaian tersebut diselenggarakan oleh Komunitas Sant’ Egidio. Hadir sejumlah pembicara, antara lain Grand Syekh Al Azhar yang juga Ketua Majelis Hukama Muslimin Prof. Dr. Ahmed Al Tayeb.

Forum ini dipimpin Presiden Komunitas Sant’ Egidio Profesor Marco Impagliazzo. Hadir, para Kardinal, Uskup, Pastor, dan Suster, serta delegasi tokoh berbagai agama lebih dari 50 negara.

Menag mengaku mendengar kabar Paus Fransiskus wafat beberapa jam setelah menerima undangan dari Sant’ Egidio untuk berbicara di forum ini. Saat itu, Menag berharap dapat bertemu Paus Fransiskus di Vatikan pada bulan Oktober, saat menghadiri acara ini.

“Ada begitu banyak kenangan tak terlupakan bersama Paus Fransiskus. Bahkan ketika saya melihat foto kami di mana saya mencium keningnya dan beliau mencium tangan saya, saya merasa seolah beliau masih bersama kami,” kata dia.

Bersamaan Menag mengenang persahabatannya dengan Paus Fransiskus, terpampang di layar, dua foto bersejarah. Foto Imam Besar Masjid Istiqlal mencium kening Paus Fransiskus dan foto Paus Fransiskus mencium tangan Imam Besar Masjid Istiqlal.

Menurut Menag, dirinya merasakan ketulusan dan kedalaman kasih Paus Fransiskus saat berjabat tangan sambil berjalan. Bagi Menag, itu bukan semata gestur seremonial, tetapi pengalaman spiritual tentang persaudaraan umat manusia.

“Dalam percakapan singkat kami, Paus Fransiskus merujuk pada Ensiklik Fratelli Tutti, dan beliau mengatakan bahwa kita dipanggil untuk menjadi saudara dan saudari yang melampaui agama, ras, dan bangsa,” kata Menag.

Saat itu, kata Menag, dirinya merespons pandangan Paus Fransiskus dengan menjelaskan prinsip Islam tentang persaudaraan manusia.

“Kami berdua tersenyum, menyadari bahwa kitab suci kami menyampaikan pesan yang sama: bahwa kemanusiaan berada di atas segalanya,” kata Menag.

Dalam kunjungan Paus ke Jakarta itu, Menag dan Paus Fransiskus menandatangani Deklarasi Istiqlal, bersama para pemimpin lintas agama di Indonesia.

Paus lalu menuliskan sebuah pesan untuk rakyat Indonesia, “Menyatu dalam keindahan tanah ini, tempat pertemuan dan dialog antarbudaya dan agama yang beragam. Saya berdoa agar rakyat Indonesia dapat terus bertumbuh dalam iman, persaudaraan, dan kasih sayang. Semoga Tuhan memberkati Indonesia.

Masyarakat Indonesia mengenang Paus Fransiskus sebagai pemimpin yang penuh kasih sayang dan kerendahan hati. Paus Fransiskus mengagumi keharmonisan hidup masyarakat Indonesia. Umat Muslim, Kristen, Hindu, Buddha, Konghucu, dan kelompok agama lainnya dapat hidup berdampingan.

Paus Fransiskus juga dikenang atas kepeduliannya terhadap bumi. Paus Fransiskus mengajarkan manusia untuk menggunakan bahasa kasih dan melindungi lingkungan. Ensiklik Laudato Si menyerukan kepada setiap orang untuk mengubah gaya hidup mereka dan melindungi semua ciptaan.

“Paus Fransiskus tidak hanya berbicara tentang kasih, tetapi yang lebih penting, beliau menunjukkan pelajaran penting tentang kesederhanaan. Beliau datang ke Indonesia dengan penampilan yang sederhana,” kata Menag.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *