Serang – (AmperaNews.com) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Serang, Provinsi Banten, menegaskan larangan bagi para siswa untuk membawa pulang makanan yang disediakan melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah untuk mencegah terjadinya keracunan.
“Kebijakan ini diterapkan secara ketat untuk mencegah risiko keracunan pangan, sekaligus menjadi bahan evaluasi program,” kata Kepala Seksi Penerimaan Peserta Didik dan Penyelenggaraan Pendidikan Sekolah Dasar (Kasi PDPKSD) Disdikbud Kota Serang Ade Rahmawati, di Serang, Kamis.
Ia menjelaskan alasan utama di balik aturan ini adalah faktor keamanan pangan. Menurutnya, makanan yang disajikan memiliki batas waktu konsumsi yang singkat untuk menjamin kualitas dan keamanannya.
“Makanan itu kan ada masanya dan masa makanan itu hanya 4 sampai 5 jam. Lebih dari itu sudah tidak boleh dikonsumsi kembali,” ujarnya.
Ade menekankan tentang potensi bahaya dan masalah pertanggungjawaban jika siswa mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan tersebut di rumah, jauh setelah jam penyajian.
“Seandainya makanan ini dibawa pulang, dimakan jam 4 sore, terjadi keracunan, yang mau tanggung jawab siapa? Jadi, tidak boleh makanan tersebut dibawa pulang,” tegasnya.
Selain alasan kesehatan, ia menambahkan bahwa kebijakan ini juga berfungsi sebagai mekanisme evaluasi langsung bagi dapur penyedia makanan untuk meningkatkan kualitas sajian.
“Makanan itu cukup dimakan di sekolah. Habis tidak habis, tetap ditinggalkan di food tray (nampan makanan), dan ini menjadi bahan evaluasi bagi dapur, kenapa makanan tersebut banyak sisa,” ucap Ade Rahmawati.
