Jakarta – (AmperaNews.com) – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengingatkan para murid, khususnya jenjang satuan pendidikan SMA, agar tidak mengikuti ajakan unjuk rasa atau demo yang bersifat merusak maupun anarki.
Ia menilai para murid SMA yang telah memiliki hak untuk menyampaikan suaranya di ruang publik kerap rentan menerima ajakan tersebut, baik melalui grup WhatsApp ataupun media sosial lainnya.
“Kalau diajak jangan mau, apalagi mengajaknya hanya lewat grup WA, yang mengajak siapa tidak jelas apalagi mengajaknya untuk demo yang merusak,” kata dia di SMAN 2 Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, Selasa.
Ia juga berpesan kepada para murid agar tidak melakukan kegiatan yang merusak, termasuk merusak fasilitas negara hingga sumber daya alam, melainkan fokus pada kegiatan-kegiatan positif yang berdampak pada pengembangan diri dan lingkungan sekitar.
Menurut dia, salah satu faktor yang dapat memengaruhi terbentuk perilaku merusak tersebut, yakni pergaulan.
Oleh karena itu, ia meminta para murid, khususnya yang berada di kelas 12 SMA, agar selektif dalam memilih lingkaran pertemanan dan aktivitas luang yang dapat membawa dampak positif.
Salah satunya, katanya, melalui keikutsertaan pada tes kemampuan akademik (TKA) yang akan menjadi salah satu indikator menentukan kelulusan murid pada seleksi masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur tanpa tes.
“Tes ini adalah bagian dari usaha Kemendikdasmen agar kalian semua lebih termotivasi belajar, agar kalian semua, lebih bersungguh-sungguh belajar. Kalian akan tahu, kemampuan kalian seperti apa itu bisa diketahui, dari mengikuti tes kemampuan akademik itu,” katanya.
Oleh karena itu, Mu’ti berpesan kepada para murid yang telah mendaftar TKA agar dapat mempersiapkan diri sehingga hasil TKA nantinya selaras dengan nilai rapor masing-masing.
Kemendikdasmen telah membuka pendaftaran TKA sejak 24 Agustus 2025 sebagai sarana mengenali potensi dan pengembangan akademik murid.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen Toni Toharudin pada Selasa (26/8) mengatakan TKA bagian dari upaya pihaknya meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus menyediakan tolok ukur kompetensi akademik yang setara dan adil bagi seluruh peserta.