Moskow – (Amperanews.com) – Tentara Israel telah melancarkan serangan darat dengan sejumlah tank yang telah memasuki Kota Gaza, lapor media Axios dengan mengutip sumber para pejabat Israel secara anonim.
Tujuan militer Israel adalah untuk menduduki sepenuhnya Kota Gaza, demikian menurut portal berita tersebut.
Axios juga mengutip media Palestina yang melaporkan bahwa pada Senin (15/9) malam, Angkatan Udara Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran di Gaza. Tak lama kemudian, tank-tank Israel memasuki kota tersebut.
Axios mencatat bahwa kepala staf umum tentara Israel (IDF) Eyal Zamir, kepala dinas intelijen Mossad, dinas keamanan umum (Shin Bet), dan intelijen militer menyarankan kepala otoritas Israel Benjamin Netanyahu untuk menahan diri dari operasi di Kota Gaza.
Mereka mengatakan kepada Netanyahu bahwa serangan tersebut dapat membahayakan nyawa para sandera Israel di kota tersebut, menyebabkan kerugian besar bagi IDF, dan memaksa Israel untuk memberlakukan kekuasaan militer atas kota tersebut.
Selain itu, mereka menekankan bahwa operasi tersebut mungkin tidak akan melenyapkan gerakan kelompok perjuangan Palestina, Hamas.
Sebelumnya, Netanyahu menyerukan kepada penduduk Kota Gaza untuk pergi sembari mengumumkan akan adanya operasi darat militer yang dahsyat.
Pada 7 Oktober 2023, Israel menjadi sasaran serangan roket dari Jalur Gaza. Setelah itu, militan Hamas menembus wilayah perbatasan, menembaki militer dan warga sipil, serta menyandera lebih dari 200 orang.
Menurut pihak berwenang, sekitar 1.200 orang tewas di pihak Israel.
Militer Israel membalas dengan Operasi Pedang Besi dengan membunuh banyak warga sipil serta memblokade total Jalur Gaza sehingga masyarakat Palestina di sana tidak bisa mendapatkan pasokan air, listrik, bahan bakar, makanan, dan obat-obatan.
Menurut pemerintah Palestina di Gaza, akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023, jumlah korban tewas telah melampaui 64.000 orang, yang sebagian besar adalah warga sipil.
