Jakarta – (AmperaNews.com) – Asuransi perdagangan dinilai semakin penting di tengah ketidakpastian ekonomi global yang berpotensi mengganggu arus ekspor nasional.
Direktur Utama PT Asuransi Asei Indonesia Achmad Sudiyar Dalimunthe mengatakan perlindungan asuransi dapat membantu eksportir menghadapi risiko gagal bayar, baik karena faktor komersial maupun politik.
“Asuransi perdagangan tidak hanya melindungi pelaku usaha dari risiko gagal bayar, tetapi juga menjadi katalis bagi peningkatan daya saing ekspor nasional,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Asuransi Asei tercatat telah menjalin kerja sama dalam ekosistem ekspor, termasuk Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), International Islamic Trade Finance Corporation (ITFC), dan Islamic Corporation for the Insurance of Investment and Export Credit (ICIEC).
Kolaborasi tersebut dipandang memperkuat kapasitas proteksi sekaligus membuka akses pembiayaan berbasis syariah bagi usaha kecil dan menengah.
Di tingkat global, perusahaan yang merupakan anak perusahaan BUMN PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) itu juga terhubung melalui Aman Union dan Berne Union, dua asosiasi yang menaungi perusahaan asuransi kredit dan pembiayaan ekspor dari berbagai negara.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total aset industri asuransi per Juni 2025 mencapai Rp1.163,11 triliun. Premi industri komersial tumbuh 0,65 persen secara tahunan menjadi Rp166,26 triliun, sementara Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) melaporkan premi asuransi umum meningkat 5,84 persen menjadi Rp58,50 triliun pada kuartal II-2025.
Sementara itu, premi Asuransi Asei pada Agustus 2025 tercatat Rp234,20 miliar, naik 42,76 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.
OJK dalam Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Perasuransian Indonesia 2023–2027 menargetkan peningkatan penetrasi asuransi nasional dari 2,27 persen pada 2022 menjadi 3,2 persen pada 2027. Target ini dipandang membuka peluang lebih luas bagi penguatan peran asuransi perdagangan dalam menjaga keberlanjutan ekspor Indonesia.
