Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Uncategorized

Kepsek SRMA 43 Magelang Menangis Haru Saat Ceritakan Perubahan Siswa ke Mensos

5
×

Kepsek SRMA 43 Magelang Menangis Haru Saat Ceritakan Perubahan Siswa ke Mensos

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Jakarta – (AmperaNews.com) – ketika menerima kunjungan Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, Kepala Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 43 Magelang, Jawa Tengah, Sri Redjeki terharu saat menceritakan perkembangan siswanya setelah dua bulan mengikuti pendidikan di Sekolah Rakyat.

Sri mengatakan pada awal pertemuan banyak siswa yang masih sulit diarahkan, namun seiring waktu siswa dapat menyesuaikan diri dengan aturan sekolah dan mulai menunjukkan perubahan positif.

Example 300x600

“Mereka anak luar biasa, titipan Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT) yang harus kita jaga. Kami bersama guru, wali asrama, dan wali asuh, mendapat amanah luar biasa ini,” kata Sri kepada Mensos dalam kunjungan kerja pada Selasa (9/9) itu dengan mata berkaca-kaca.

Ia berharap seluruh siswa dapat bekerja sama dengan guru dan tenaga kependidikan untuk menaati aturan sekolah demi kebaikan masa depan mereka.

Sementara itu Mensos Saifullah Yusuf mengapresiasi progres siswa SRMA yang dinilai sudah berkembang dalam hal kemandirian dan kepercayaan diri, juga seraya berpesan agar siswa tidak hanya menjadi anak yang pintar tetapi juga mulia.

“Laporan yang saya terima, anak-anakku sudah bisa mengikuti proses belajar mengajar dengan baik. Mudah-mudahan anak-anakku tidak hanya pintar, tapi juga mulia di dunia dan akhirat,” ucap Mensos.

Ia menjelaskan sistem asrama di Sekolah Rakyat tetap memungkinkan orang tua mengunjungi anaknya kapan saja di luar jam belajar. “Pak Presiden menginginkan orang tua bisa bertemu dengan putra-putrinya kapan pun, selama tidak mengganggu proses belajar,” tambah Mensos.

Adapun dalam kesempatan berdialog Muhammad Hafidul Akrom, salah satu siswa kelas VII SRMA 43 menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto karena sudah diberi kesempatan untuk bersekolah kembali.

Anak dari keluarga petani di Desa Pasang Sari, Kecamatan Windusari, Magelang, itu siap belajar dengan giat mengikuti pelajaran Sekolah Rakyat hingga bisa meraih cita-cita yang membanggakan orang tua.

“Bapak presiden terima kasih telah memberikan kesempatan untuk saya bersekolah kembali,” ujar Hafid.

Program Sekolah Rakyat sebagai upaya pemerintah memberi akses pendidikan lebih luas bagi anak-anak dari keluarga dengan tingkat kesejahteraan terendah (Desil 1-2) pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Program Sekolah Rakyat ini juga menjadi miniatur pengentasan kemiskinan terpadu lantaran memadukan beragam program prioritas, seperti Cek Kesehatan Gratis (CKG), Makan Bergizi Gratis (MBG), jaminan kesehatan, Koperasi Desa Merah Putih, dan Program 3 Juta Rumah.

Hingga saat ini sudah terdapat 100 Sekolah Rakyat yang beroperasi di berbagai daerah.

Kementerian Sosial (Kemensos) sebagai pelaksana teknis menargetkan pada tahun ajaran 2025/2026 ini total akan ada sebanyak 165 Sekolah Rakyat jenjang SD, SMP dan SMA/sederajat yang beroperasi sehingga total kapasitas 15.895 siswa, didukung 2.407 guru dan 4.442 tenaga pendidik.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *