Lampung Selatan -(Ampera-news.com)-Polres Lampung Selatan telah memeriksa lima orang saksi terkait kasus pembacokan remaja di Kalianda.
Pelaksana Tugas (Plt) Kasat Reskrim Polres Lampung Selatan Iptu Suyitno mengatakan, kepolisian telah memanggil para saksi terkait dugaan tindak pidana pengeroyokan atau penganiayaan terhadap remaja di Kalianda.
“Sudah dilakukan panggilan terhadap terduga pelapor,” ujarnya, Sabtu (19/4).
Ia membenarkan jika kedua remaja inisial F dan R yang diduga pelaku pembacokan juga dipanggil polisi.
Menurutnya, para remaja yang dipanggil dan diperiksa masih berstatus sebagai saksi. “Masih panggilan saksi,” ujarnya.
“Kita pastikan terlebih dahulu siapa pelakunya setelah pemeriksaan saksi-saksi,” sambungnya.
Ia menyebut saat ini pihaknya telah menaikan kasus tersebut dari penyelidikan menjadi penyidikan. “Status perkara sudah naik lidik,” tukasnya.
Sebelumnya, seorang remaja Kama Janadi (19) menjadi korban pembacokan oleh sekelompok orang tidak dikenal tidak jauh dari rumahnya di Dusun 4, Desa Kedaton, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan, Senin (7/4), sekitar pukul 19.30 WIB.
Menurut keterangan Amri, warga sekitar, peristiwa pembacokan tersebut terjadi malam hari.
“Awalnya beberapa anak sedang nongkrong, tiba-tiba datang tiga remaja berboncengan 1 sepeda motor bolak balik menanyakan remaja setempat inisial A,” ujarnya, Selasa (8/4).
“Setelah memastikan inisial A ada di lokasi. Lalu datanglah 9 remaja tanggung menaiki 3 sepeda motor membawa senjata tajam jenis pedang,” sambungnya.
Ia melanjutkan, salah seorang pelaku turun dari sepeda motor dan menantang berkelahi. Namun korban menyela pembicaraan.
Lalu, korban mendapat tinjuan dari terduga pelaku.
Kemudian, salah seorang pelaku lainnya, turun dari sepeda motor sambil menenteng pedang dan disabetkan ke arah leher korban.
Secara spontan, korban mencoba menangkis serangan senjata tajam tersebut.
“Akibatnya siku lengan kiri korban terluka. Korban pun lari menyelamatkan diri.
Lalu warga keluar, melihat kejadian tersebut dan langsung membubarkan mereka,” tukasnya.(dom)