Batam – (AmperaNews.com) – Kementerian Transmigrasi akan membangun Kampus Patriot di Rempang sebagai upaya melahirkan sumber daya manusia (SDM) unggul untuk mendampingi masyarakat lokal dalam transformasi wilayah relokasi Tanjung Banun, Batam, Kepulauan Riau.
Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanagara menjelaskan, kampus ini akan menjadi kampus lapangan dengan metode pembelajaran jarak jauh.
“Kami akan membuka beasiswa S2 dan S3 bagi pemuda Indonesia terdaftar di universitas unggulan, namun mereka akan berkuliah langsung di sini (Rempang),” kata dia di Batam, Selasa.
Ia mengatakan bahwa hingga kini jumlahnya sedang dihitung, dengan kemungkinan 200 sampai 300 orang.
“Kami ingin mereka hadir di sini, tinggal dan berinteraksi dengan masyarakat. Jadi setelah selesai belajar dalam kelas secara jarak jauh, bisa bersama masyarakat dan berinovasi dalam transformasi wilayah relokasi ini,” kata dia.
Ia mengatakan bahwa konsep Kampus Patriot akan diterapkan di tiga daerah lain, yakni Sulawesi Barat, Papua Selatan dan Nusa Tenggara Timur.
Sebelum para penerima beasiswa datang, Iftitah mengatakan pada akhir Agustus tahun ini akan hadir 70 peneliti yang terdiri dari 14 tim.
Adapun rinciannya sebanyak 37 mahasiswa yang masih menjalani S1, 19 mahasiswa S1, dan 14 mahasiswa S2 dan S3 dari berbagai perguruan tinggi seperti Universitas Diponegoro, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga dan Universitas Maritim Raja Ali Haji.
“Mereka akan melakukan riset langsung di Rempang, agar program yang dijalankan berbasis data dan sesuai kebutuhan masyarakat. Misal, tanahnya cocok untuk ditanam apa,” katanya.
Menteri Iftitah menekankan pentingnya generasi muda yang tidak hanya pintar secara teori, tetapi juga cakap dalam praktik di lapangan.
“Kita ingin mahasiswa ini punya jiwa dan kepedulian untuk memecahkan persoalan yang ada. Kampus Patriot ini hadir untuk memberi kesempatan para mahasiswa praktik langsung,” kata dia.


















