Kudus – (AmperaNews.com) – Kontingen Jawa Timur berhasil merebut tiga medali emas dari cabang olahraga gulat pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025 yang berlangsung di GOR Arena Djarum Kaliputu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Senin.
Ketua Umum KONI Jawa Timur Muhammad Nabil di temui di sela-sela mendampingi para atlet gulat di GOR Arena Djarum Kaliputu Kudus, mengatakan dari lima atlet yang diturunkan di lima kelas berbeda, tiga di antaranya berhasil mempersembahkan medali emas. Selain itu, satu atlet juga berhasil menyumbangkan medali perunggu bagi tim Jatim.
Ia mengungkapkan capaian tersebut sesuai dengan skema target yang telah disusun oleh KONI Jatim untuk setiap cabang olahraga, termasuk gulat.
Target tersebut, kata dia, didasarkan pada rekam jejak prestasi para atlet di ajang-ajang sebelumnya seperti PON Aceh–Sumut maupun kejuaraan nasional lainnya.
“Kami memang punya skema target untuk masing-masing cabang. Untuk gulat, kita melihat rata-rata performa atlet di ajang sebelumnya, baik di PON maupun kejuaraan nasional,” ujarnya.
Nabil menambahkan motivasi para atlet Jatim untuk berprestasi semakin meningkat karena adanya kebijakan dari KONI Jatim yang memberikan hadiah khusus berupa umrah bagi peraih medali emas.
“Kebijakan ini untuk memotivasi atlet agar terus berprestasi. Ini juga bentuk apresiasi kepada mereka yang telah memberikan kontribusi dan pengabdian bagi daerah dan bangsa,” ujarnya.
Sementara target secara keseluruhan dalam PON Bela Diri 2025 yang berlangsung di Djarum Arena Kaliputu, Kabupaten Kudus, berlangsung mulai 12–26 Oktober 2025, Jatim menargetkan 20 hingga 25 medali emas dari seluruh cabang olahraga bela diri yang diikuti.
Cabang yang potensial meraih medali emas, yakni selain gulat, ada wushu dan jujitsu.
Ramadani Noveriko (22), salah satu atlet gulat asal Jatim yang meraih emas di kelas 67 kilogram mengakui medali emas ini juga sebagai perbaikan atas capaian pada PON XXI Aceh–Sumut 2024 yang harus puas mendapatkan medali perak.
“Evaluasi pada PON sebelumnya, penampilan saya kurang greget terhadap lawan, sehingga hari ini (13/10) bisa tampil optimal, meskipun lawan dari Jateng juga tampil bagus dan saling menyerang,” ujarnya.
Berkat fokus yang tetap terjaga selama pertandingan, dia mengakui, akhirnya bisa mendapatkan poin lebih besar dibandingkan lawannya.
Hasan Sidik, teman satu kontingen juga meraih emas di kelas 60 kg gaya greco-roman (GR) atau gaya Yunani-Romawi, yang merupakan adaptasi dari gulat kuno. Dalam gaya ini, hanya tubuh bagian atas yang dapat digunakan untuk melakukan bantingan, sehingga kekuatan panggul hingga lengan menjadi faktor penentu utama.
Sementara rekan satu kontingen lainnya, Supriyono yang turun di kelas 87 kg juga meraih emas dan Agus Fajar yang turun di kelas 67 kg harus puas mendapatkan perunggu.
Kontingen Jatim menurunkan lima atlet di cabang gulat, yakni di kelas 60kg, 67kg, 77kg, 87kg, dan kelas 130kg. Sedangkan yang dipertandingkan di PON Bela Diri 2025 ini ada enam kelas, yaitu Senior GR -60kg, Senior GR -67kg, Senior GR -77kg, Senior GR -87kg, Senior GR -90kg, dan Senior GR -130kg.
Seluruhnya menggunakan sistem penyisihan, kecuali nomor Senior GR -87kg yang menggunakan sistem round robin, salah satu format turnamen ketika setiap atlet bersaing dengan semua atlet.