Jakarta – (AmperaNews.com) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik menguat usai pengumuman pertumbuhan ekonomi sebesar 5,04 persen (year-on-year/yoy) pada kuartal III-2025.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman mengatakan, tren tersebut mengindikasikan ekspektasi positif dari pasar.
“Iya (pertanda baik IHSG hijau usai pengumuman). Ekspektasi orang berarti bahwa ini lebih baik setelah pengumuman. Tadi kan bisa kelihatan ya,” kata Iman saat ditemui dalam “Economic Outlook: Tahun 2026, Tahun Ekspansi” di Jakarta, Rabu.
IHSG dibuka melemah 28,31 poin atau 0,34 persen ke posisi 8.213,60 pada Rabu pagi. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,36 poin atau 0,28 persen ke posisi 839,48.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG ditutup pada zona hijau dengan penguatan sebesar 21,21 poin atau 0,26 persen ke level 8.263,12.
Statistik RTI Business menunjukkan 349 saham terkoreksi, 266 saham menguat, dan 192 saham tidak berubah. Sebanyak 22,32 miliar saham diperdagangkan dengan 1,28 juta kali frekuensi perpindahan tangan dengan total nilai transaksi mencapai Rp9,57 triliun.
Pelemahan IHSG pada Rabu pagi diduga akibat pelaku pasar menantikan rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2025 dari BPS, yang diproyeksikan tumbuh sekitar 5,01 persen (yoy) menurut konsensus, sedikit lebih rendah dari kuartal sebelumnya.
Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan perekonomian Indonesia tumbuh 5,04 persen (yoy) pada triwulan III 2025, dengan PDB atas dasar harga konstan mencapai Rp3.444,8 triliun, naik dari Rp3.279,5 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa sebelumnya memprediksi IHSG mampu menembus rekor 9.000 pada akhir 2025.
Menkeu yakin pendapatnya itu diperkuat oleh tren IHSG saat ini yang masih berada pada level 8.000 meski sebelumnya sempat diprediksi akan hancur. Investor, kata dia, secara aktif menganalisis arah kebijakan yang disampaikan oleh pemerintah, termasuk dirinya sebagai Menteri Keuangan, sebagai landasan dalam menentukan portofolio saham mereka.
Oleh karena itu, dia terus berupaya menanamkan optimisme kepada investor.


















