Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Uncategorized

Dugaan Keracunan Pelajar, Sumbar Hentikan Sementara Dapur SPPG

16
×

Dugaan Keracunan Pelajar, Sumbar Hentikan Sementara Dapur SPPG

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Padang – (AmperaNews.com) – Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi memastikan operasional dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Nagari atau Desa Kampung Tangah, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam diberhentikan sementara usai puluhan pelajar diduga mengalami keracunan.

“Operasional dapur SPPG itu sudah kita hentikan sementara,” kata Gubernur Sumbar Mahyeldi pada rapat koordinasi pelaksanaan makan bergizi gratis atau MBG di Kota Padang, Kamis.

Example 300x600

Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumbar menyikapi 74 siswa atau pelajar yang diduga mengalami keracunan usai menyantap MBG di Kabupaten Agam pada Rabu (1/10).

Mantan Wali Kota Padang itu mengatakan penghentian dapur SPPG di Nagari Kampung Tangah, Kecamatan Lubuk Basung tersebut sebagai respons pemerintah untuk mengantisipasi dampak lainnya.

Setelah penghentian operasional, Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penyelenggaraan MBG langsung melakukan investigasi penyebab dugaan keracunan di daerah itu.

Mahyeldi mengaku telah mendapatkan laporan sementara dari Bupati Agam terkait kejadian dugaan keracunan hingga langkah-langkah yang sudah dilakukan pemerintah setempat, di antaranya merujuk pelajar ke rumah sakit maupun Puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan.

Gubernur juga berjanji segera melakukan langkah cepat termasuk mengevaluasi pelaksanaan MBG di setiap daerah agar kasus dugaan keracunan tidak kembali terjadi. Hal ini sekaligus demi memastikan program unggulan Presiden Prabowo berjalan dengan baik tanpa adanya permasalahan.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Agam Muhammad Lutfi Ar menyebutkan sebanyak 28 korban dugaan keracunan MBG di Kabupaten Agam masih mendapatkan perawatan intensif di tiga pusat pelayanan kesehatan daerah itu hingga Kamis (2/10).

“Sebanyak 28 korban ini merupakan pelajar, guru, kakak dan adik siswa yang berasal dari Nagari atau Desa Manggopoh dan Kampung Tangah,” katanya.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *