Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
DPRD Provinsi Lampung

DPRD Lampung Desak Bulog dan Perpadi Tingkatkan Serapan Gabah, Maulidah Zauroh: Petani Jangan Terus Dirugikan,Buatlah judul di samping menjadi lebih menarik

76234
×

DPRD Lampung Desak Bulog dan Perpadi Tingkatkan Serapan Gabah, Maulidah Zauroh: Petani Jangan Terus Dirugikan,Buatlah judul di samping menjadi lebih menarik

Share this article
Example 468x60

Selasa, 15 April 2025 | 19:29 WIB

DPRD Bandar Lampung-(Ampera-news.com)-Bandar Lampung, NU Online Lampung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi), Bulog, serta dinas terkait untuk membahas rendahnya serapan gabah petani di tengah musim panen raya.   RDP ini merupakan respons atas keluhan petani yang menyuarakan rendahnya harga gabah di lapangan, serta minimnya daya serap Bulog yang membuat hasil panen menumpuk tanpa kepastian harga.

Example 300x600

Dalam forum tersebut, Wakil Ketua DPRD Lampung, Maulidah Zauroh, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kondisi petani yang kembali menjadi korban permainan harga dan lemahnya sistem distribusi gabah.   “Setiap panen raya, petani selalu dihadapkan pada persoalan yang sama, yaitu harga gabah yang rendah, tak terserap maksimal, dan biaya produksi tinggi. Ini tidak bisa terus dibiarkan. Negara harus hadir, dan DPRD siap mendorong intervensi kebijakan,” kata Maulidah dalam RDP yang digelar pada Kamis (10/4/2025) itu.

Ia menambahkan, sebagai provinsi lumbung pangan, Lampung seharusnya memiliki sistem tata kelola hasil pertanian yang lebih kuat dan berpihak pada petani.   “Kami meminta Bulog meningkatkan fleksibilitas serapan, termasuk mempertimbangkan standar kadar air yang realistis. Perpadi juga harus terlibat aktif  jangan hanya berorientasi pasar tapi juga punya rasa keberpihakan terhadap petani,” ujarnya. Maulidah juga menyoroti pentingnya peran Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian untuk menyusun strategi jangka panjang, termasuk penataan rantai distribusi, subsidi pengeringan gabah, dan pembangunan rice milling unit (RMU) yang dapat dikelola oleh koperasi petani.

“Jangan sampai petani kita hanya dijadikan objek setiap panen raya. Harus ada kebijakan konkret yang menjamin harga layak dan penyerapan hasil panen secara menyeluruh,” tambahnya.   DPRD Lampung berkomitmen untuk terus mengawal hasil RDP ini agar ditindaklanjuti dengan langkah-langkah nyata, dan akan mengusulkan alokasi APBD untuk mendukung penguatan tata kelola pertanian rakyat.

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*Lampung Tertinggi Nasional dalam Pembentukan Koperasi Merah Putih Desa/Kelurahan* Bandar Lampung — Pemerintah Provinsi Lampung berkomitmen untuk terus melaksanakan pembangunan secara merata hingga ke desa, hal tersebut dibuktikan dengan telah terbentuknya Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sesuai Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 Tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Hal tersebut terungkap dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dirangkaikan dengan Sosialisasi Inpres Nomor 9 Tahun 2025 Tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih secara virtual yang dihadiri Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal bertempat di Ruang Sakai Sambayan Kantor Gubernur, Senin (19/05/2025). Provinsi Lampung menjadi yang tertinggi dalam capaian terbentuknya Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih melalui Musdesus hingga mencapai 77,33 %, selanjutnya Jawa Tengah: 56,58%, Sulawesi Selatan: 49,92%, Sulawesi Barat: 49,23%, dan Bali: 44,13%. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dalam kesempatan tersebut melaporkan bahwa sampai dengan tanggal 18 Mei 2025 lalu, berdasarkan data, saat ini sudah ada 22.019 desa/kelurahan yang telah melaksanakan musyawarah desa khusus yang membahas terkait pembentukan Kopdes Merah Putih. Berdasarkan perkembangannya, dari 83.674 jumlah desa/kelurahan seluruh Indonesia sudah ada 61.960 desa/kelurahan yang sudah tersosialisasi, serta sudah ada 19.408 desa/kelurahan yang sudah membentuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih melalui Musyawarah Desa/Kelurahan Khusus. “Dalam perkembangannya, dari Wilayah 1, wilayah 2, wilayah 3, wilayah 4. Wilayah 3 ini paling sedikit yang sudah musdesus. Wah ini Lampung paling tinggi presentase pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih melalui musyawarah Desa/kelurahan khusus, dan Jawa Tengah nomor 2,” ucapnya. “Bapak presiden ingin koperasi ini betul-betul menjadi membangun ekosistem ekonomi di pedesaan sehingga nanti punya kaki di kopdes itu, bantuan alat, bantuan pemerintah, segala hal nanti maka cukup di satu tempat yang namanya kopdes atau koperasi kelurahan. Mohon dukungan dan bantuannya,” pungkasnya. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian menyampaikan bahwa Inpres No. 9 Tahun 2025 Tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih diinstruksikan kepada 13 Menteri, 3 Kepala Lembaga serta 38 Gubernur dan 514 Bupati/Walikota. Kementerian Dalam Negeri mendorong Pemerintah Daerah untuk mengalokasian Belanja Tidak Terduga (BTT) sebagai upaya mendukung percepatan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) melalui SE Mendagri No. 500.3/2438/SJ Tentang Percepatan Pembentukan Kopdeskel Merah Putih yang ditetapkan Tanggal 7 Mei 2025. “Kami sudah memberikan payung hukum dalam bentuk surat edaran Mendagri, silahkan digunakan, jangan ragu-ragu menggunakan, misalnya untuk membayar biaya notaris untuk desa-desa yang akan membentuk badan hukum,” pungkasnya. (Dinas Kominfotik Provinsi Lampung).
Bandar Lampung

*Lampung Tertinggi Nasional dalam Pembentukan Koperasi Merah Putih…