Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Uncategorized

Dishut Kaltim Optimalkan 328 KTH untuk Dukung Ketahanan Pangan Daerah

5
×

Dishut Kaltim Optimalkan 328 KTH untuk Dukung Ketahanan Pangan Daerah

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Samarinda – (AmperaNews.com) – Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengoptimalkan 328 Kelompok Tani Hutan (KTH) yang tersebar di wilayahnya untuk mendukung program ketahanan pangan daerah melalui skema Perhutanan Sosial.

“Kami membina kurang lebih 328 Kelompok Tani Hutan, baik yang berada di dalam Areal Penggunaan Lain (APL) maupun dalam kawasan hutan,” kata Kepala Bidang Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat Dishut Kaltim M Gozali Rahman di Samarinda, Selasa.

Example 300x600

Gozali menjelaskan program Perhutanan Sosial yang telah berjalan sejak 2016 itu bertujuan memberdayakan masyarakat sekitar hutan. Kawasan perhutanan sosial di Kaltim saat ini mencakup 330 ribu hektare.

Fokus utamanya adalah mengalihkan pemanfaatan dari hasil kayu menjadi hasil hutan bukan kayu (HBK) demi menjaga kelestarian ekosistem.

Ia menegaskan bahwa optimalisasi KTH ini diarahkan secara khusus untuk pengembangan berbagai komoditas yang mendukung ketahanan pangan.

KTH di berbagai wilayah juga difasilitasi untuk mengembangkan sektor peternakan, seperti sapi, kambing, dan domba, terutama untuk program penggemukan.

Di daerah pesisir seperti kawasan Delta Mahakam, KTH diberdayakan melalui program silvopastura yang mengintegrasikan pengelolaan tambak dengan kawasan hutan bakau.

Pemerintah juga memfasilitasi pengembangan komoditas bernilai ekonomi tinggi lainnya seperti kopi. Salah satu yang telah menunjukkan hasil adalah kopi jenis Liberika yang dikembangkan oleh KTH di Desa Suka Rahmat, Kabupaten Kutai Timur.

Produk madu kelulut juga menjadi salah satu unggulan HBK yang potensial dan telah dikembangkan oleh KTH di hampir seluruh kabupaten/kota.

Dukungan yang diberikan pemerintah, lanjutnya, bersifat fasilitasi berdasarkan potensi dan usulan yang ingin dikembangkan oleh masing-masing kelompok.

Meski fokus pada pangan, beberapa produk HBK lainnya telah berhasil menembus pasar ekspor, salah satunya adalah lidi nipah.

Dari 10 kabupaten/kota, sebaran KTH paling dominan saat ini berada di Kabupaten Kutai Kartanegara, khususnya di wilayah Anggana dan kawasan delta.

“Harapan kami, KTH-KTH yang ada ini bisa lebih meningkatkan lagi hasil-hasil dari produk yang mereka kembangkan, dan kami siap memfasilitasi,” demikian Gozali.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *