Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Uncategorized

BRIN & IGCN Kirim Inovator Hijau Indonesia Tembus New York!

6
×

BRIN & IGCN Kirim Inovator Hijau Indonesia Tembus New York!

Share this article
Example 468x60

Jakarta – (AmperaNews.com) – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berkolaborasi dengan UN Global Compact Network Indonesia (IGCN) mendukung inovasi bisnis berkelanjutan lewat kompetisi SDG Innovation Accelerator for Young Professionals (SDGI) 2025.

Dalam kompetisi tersebut, kelompok inovator terbaik akan mempresentasikan hasil inovasinya ke New York, Amerika Serikat.

Example 300x600

“Kita bersama IGCN mendorong setiap inovasi yang dilakukan oleh generasi muda kita, para inovator muda kita. Kita berharap ini menjadi satu ajang yang nanti memotivasi para inovator muda lain untuk melaksanakan inovasi-inovasi yang mendukung pembangunan berkelanjutan,” kata Direktur Kemitraan Riset dan Inovasi BRIN, Asep Riswoko di Jakarta, Kamis.

Tim dari PT Singaland Asetama, anak perusahaan dari Eagle High Plantations berhasil menjadi pemenang yang mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan inovasinya di New York, dengan solusi berupa Green Carbon Black, sebuah proyek inovatif menggunakan pendekatan kolaborasi multipihak untuk mendaur ulang biomassa kelapa sawit dari sampah plastik menjadi karbon hitam yang ramah lingkungan.

Penghargaan juga diberikan kepada lima inovator terbaik lainnya yang terpilih melalui proses penilaian independen berdasarkan aspek orisinalitas, kepemimpinan, dan potensi implementasi di lingkungan korporasi. Kelima tim tersebut berasal dari perusahaan APRIL (tim 2), Jago (tim 1), Pertamina, TBS, dan VALE.

Asep mengemukakan, salah satu kriteria inovasi paling penting yakni bagaimana ide yang dihasilkan dapat memperkuat hasil-hasil riset yang selama ini ada di BRIN dengan pendekatan saintifik.

“Karena kita bicara tentang inovasi, maka kita juga harus berbicara secara saintifik, dan apa yang menjadi inovasinya itu yang kita berikan dukungan secara saintifik. Harapannya bukan cuma menghasilkan desain thinking atau circularity-nya, melainkan juga bobot dari inovasinya sendiri yang nanti bisa diperkuat dengan hasil-hasil riset yang sudah dicapai oleh perusahaan-perusahaan BRIN selama ini,” paparnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif UN Global Compact Network Indonesia Josephine Satyono menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari inisiatif UN Global Compact yang telah dijalankan di berbagai negara untuk memperkuat peran sektor swasta dalam mendorong pembangunan berkelanjutan.

Namun, menurutnya, masih banyak tantangan di Indonesia, utamanya menguatkan ekosistem inovasi yang selama ini belum terbangun dan dikolaborasikan multipihak.

“Saya kira tantangan kita yang utama di sini itu bagaimana negara, pemerintah, kita bersama dengan dunia usaha mengembangkan satu ekosistem untuk mendorong inovasi di mana-mana, sebab inovasi ini adalah sebuah keniscayaan karena di dalam dunia global sekarang, tanpa inovasi kita tidak bisa berkompetisi,” katanya.

Josephine melanjutkan, tantangan kedua yakni implementasi dari inovasi tersebut yang membutuhkan komitmen, dorongan, dan insentif dari pemerintah untuk dikembangkan menjadi program atau bisnis yang berkelanjutan di Indonesia.

“Implementasi membutuhkan komitmen, dorongan, insentif dari pemerintah, juga dana, baik itu dana dari perusahaan, internasional, atau apapun, jadi dua hal itu yang sangat penting. Untuk menjawab tantangan inilah, UN Global Compact dan di IGCN mencoba untuk menyelenggarakan SDGI 2025,” ujar dia.

Sebelumnya, selama delapan bulan, para peserta yang tergabung dalam 23 tim telah menjalani perjalanan intensif dalam SDG Innovation Accelerator. Program tersebut menjadi tonggak penting dalam membangun ekosistem inovasi internal yang mendukung terciptanya solusi berdampak, relevan dengan tantangan nyata, serta sejalan dengan strategi bisnis jangka panjang.

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *