Jakarta – (AmperaNews.com) – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menegaskan komitmen kehadiran negara dalam pembinaan narapidana terorisme (napiter), pada kegiatan kunjungan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang, Jawa Tengah, Kamis (2/10).
Hal tersebut seiring dengan amanat Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme serta UU Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan.
“Tujuan kami adalah komitmen bahwa negara hadir untuk melakukan pembinaan meliputi wawasan kebangsaan, keagamaan, dan kewirausahaan,” ujar Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Eddy Hartono dalam kunjungan, seperti dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Maka dari itu, ia menekankan komitmen kolaborasi antara BNPT, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, serta Direktorat Jenderal (Ditjen) Pemasyarakatan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), termasuk kementerian/lembaga, terkait pada penguatan pelaksanaan program deradikalisasi.
Adapun deradikalisasi merupakan upaya sistematis untuk menetralisir dan membalikkan pemahaman radikal serta ideologi terorisme yang dianut oleh individu atau kelompok, dengan tujuan mengubah mereka menjadi pemikiran yang lebih moderat, toleran, dan meninggalkan tindakan kekerasan demi keamanan nasional.
Komjen Pol. Eddy pun menjelaskan kehadirannya di Lapas Kelas I Semarang, salah satunya dalam rangka menindaklanjuti ikrar kembalinya eks Jamaah Islamiyah (JI) kepada NKRI pada Desember 2024.
“Kami mengunjungi Abu Rusydan, salah satu Amir JI yang masih menjalani masa hukuman di Lapas Kelas I Semarang,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Pembina Keamanan Pemasyarakatan Ahli Madya Ditjen Pemasyarakatan Kemenimipas Chandran Lestyono mengungkapkan Abu Rusydan telah menunjukkan kesadaran penuh untuk kembali ke pangkuan NKRI.
“Alhamdulillah, Abu Rusydan tetap komitmen bahwa JI sudah dibubarkan dan kembali kepada NKRI. Selama di lapas, ia berkelakuan baik dan menunjukkan iktikad baik,” kata Chandran.
Ia menyebutkan jika kondisi itu tak terlepas dari peran-peran berbagai pihak dalam memonitor dan melakukan pembinaan sesuai ketentuan yang berlaku.
Dengan demikian, kata dia, kemajuannya sangat baik, khususnya lantaran BNPT konsisten mengawasi, serta tim lapas terus melakukan pembinaan.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas I Semarang Fonika Affandi menyampaikan apresiasi atas dukungan BNPT dalam program pembinaan narapidana terorisme.
“Kami berterima kasih kepada BNPT karena pembinaan napiter tidak bisa dilakukan sendiri, harus bersama-sama. Dengan kolaborasi, kami harapkan mereka benar-benar kembali ke NKRI,” ucap Fonika.