Sarmi – (AmperaNews.com) – Calon Gubernur Papua nomor urut 1, Benhur Tomi Mano (BTM), memaparkan secara terbuka visi, misi, dan program unggulan yang akan dijalankannya jika Tuhan mempercayakan dirinya untuk memimpin Papua dalam periode 2025–2030.
Dalam kunjungannya ke Kabupaten Sarmi, BTM menekankan pentingnya mengelola sumber daya alam (SDA) secara adil dan berpihak pada masyarakat adat, menciptakan lapangan kerja, serta memperkuat ekonomi lokal berbasis potensi daerah.
“Sarmi ini kaya. Tanahnya subur, lautnya melimpah, hutannya luas. Tapi belum dikelola secara maksimal untuk kesejahteraan rakyat. Itulah yang akan saya benahi.
Pemerintah harus hadir untuk memecahkan masalah rakyat, bukan menambah beban rakyat,” tegas BTM saat melakukan tatap muka terbatas dengan masyarakat Sarmi, Rabu(3/7/2025).
BTM menyoroti potensi besar komoditas kelapa di Sarmi yang selama ini diolah menjadi kopra, namun belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah provinsi. Ia berjanji akan menghidupkan kembali industri kopra di daerah tersebut.
“Saya ajak masyarakat dari ‘air menetes sampai ombak pecah’, mari kita tanam kelapa lagi. Kelapa ini luar biasa. Nilai ekonominya tinggi. Dan saya akan aktifkan kembali pabrik minyak kelapa di Sarmi. Ini akan membuka lapangan kerja bagi banyak orang,” jelas BTM.
Selain kelapa, BTM juga menyoroti potensi besar dari empat perusahaan kayu yang beroperasi di Sarmi. Ia menegaskan bahwa pengolahan kayu harus dilakukan di tempat asalnya, bukan dibawa ke daerah lain seperti Biak atau Sorong.
“Saya tidak akan izinkan hasil kekayaan kita dibawa keluar tanpa diolah di sini. Itu hak ulayat masyarakat Sarmi. Perusahaan besar wajib mempekerjakan pekerja dari lima wilayah adat. Saya akan buat peraturan daerah khusus tentang pengelolaan kayu yang berpihak kepada rakyat,” katanya tegas.
Tak hanya itu, sektor perikanan juga menjadi perhatian utama. BTM menjanjikan pembangunan pabrik pengolahan ikan lengkap dengan cold storage di Sarmi, serta penyediaan kapal tangkap dan koster (kapal kecil) yang dilengkapi alat tangkap modern untuk para nelayan.
Dalam rangka melindungi para nelayan dan keluarga mereka, BTM memperkenalkan konsep Kartu Nelayan, sebuah inovasi sosial yang dapat dimanfaatkan saat nelayan tidak bisa melaut akibat cuaca buruk. “Kalau ombak besar dan nelayan tidak bisa melaut, lalu istri dan anak-anak mereka makan apa? Nah, dengan kartu ini, ada nilai uang di
dalamnya yang bisa digunakan untuk belanja kebutuhan pokok,” papar BTM.
Ia juga berkomitmen membangun SPBU khusus nelayan seperti yang sudah dilakukan di Kota Jayapura.
“SPBU khusus nelayan akan saya bangun di Sarmi agar nelayan tidak kesulitan bahan bakar. Ini program nyata, bukan janji kosong,” tambahnya.
Sebagai sosok yang memahami birokrasi dan tata kelola pemerintahan, BTM juga menyinggung pentingnya pemekaran wilayah demi efektivitas pelayanan publik.
Ia menyampaikan bahwa pemekaran seperti Kabupaten Sarmi Timur, Apawer Raya, dan Bonggo Raya perlu didorong secara serius.“Saya pelajari kondisi Sarmi: luas wilayahnya, jumlah penduduk, dan potensi alamnya. Pemekaran adalah kebutuhan. Saya akan koordinasi dengan DPRD, Bupati dan Wakil Bupati untuk segera mendorong pemekaran ini,”
ucapnya.
Selain itu, ia juga menjanjikan pembangunan jalan dari Mamberamo Raya ke Bogor Timur, serta peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan di wilayah Sarmi yang selama ini rusak parah.
“Jalan dan jembatan yang rusak, semua harus diperbaiki. Saya akan bangun itu dengan baik demi kepentingan rakyat,” tegas BTM.
BTM menyebut bahwa Sarmi juga memiliki potensi tambang yang belum dikelola secara maksimal, mulai dari batubara kelas dunia, nikel, hingga emas. Ia menyampaikan tekadnya untuk mengelola semua potensi ini melalui regulasi yang berpihak kepada masyarakat.
“Tuhan tempatkan saya bukan untuk memperkaya diri, tapi untuk kelola sumber daya ini demi rakyat. Mereka harus hidup bahagia dan sejahtera,” ujar mantan Wali Kota Jayapura dua periode itu.
Selain sektor ekonomi, BTM juga menyinggung pengembangan sektor pariwisata. Ia menyebut Pulau Liki dan Pantai Ormafen sebagai dua destinasi yang harus dikembangkan secara serius.
“Pariwisata kita ini luar biasa. Tapi belum disentuh maksimal. Saya akan bangun infrastruktur pendukung di Liki dan Ormafen agar bisa jadi destinasi unggulan Papua,” katanya.
Dalam aspek pelayanan dasar, ia menegaskan lima prioritas utama: pendidikan, kesehatan, ekonomi kerakyatan, infrastruktur, dan reformasi birokrasi.
“Orang-orang yang mengelola birokrasi ke depan harus orang yang takut akan Tuhan. Pemerintah harus bersih, berwibawa, dan melayani. Itulah arti Otonomi Khusus: kita menjadi tuan di negeri sendiri,” pungkasnya.
Di akhir orasinya, BTM kembali mengajak masyarakat Kabupaten Sarmi untuk bersatu memenangkan pasangan BTM-CK dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub Papua pada 6 Agustus 2025 mendatang.
“Saya ajak semua masyarakat Sarmi: tetapkan hati, datang ke TPS, coblos nomor 1. Kita bangun Papua dengan kasih, kejujuran, dan keberanian,” tutupnya.