Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Uncategorized

KRL Lebih Nyaman, Presiden Tekankan Perbaikan Prasarana Selain Penambahan Gerbong

6
×

KRL Lebih Nyaman, Presiden Tekankan Perbaikan Prasarana Selain Penambahan Gerbong

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Jakarta – (AmperaNews.com) – Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Bobby Rasyidin mengungkapkan Presiden RI Prabowo Subianto tidak hanya menugaskan perseroan untuk menambah gerbong kereta rel listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek, tetapi juga membenahi berbagai prasarana pendukung layanan.

“Termasuk semua. Jalur, sistem, keretanya, layanannya. Semua, Pak Presiden perintahkan ke kami, perbaiki,” kata Bobby menjawab pertanyaan media saat wawancara cegat (doorstop) di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Selasa.

Example 300x600

Bobby juga memastikan bahwa rencana pembenahan tersebut mencakup revitalisasi peron di stasiun KRL Commuter Line Jabodetabek.

Saat ditanya apakah rencana penambahan 30 gerbong yang disampaikan kepada Presiden sudah termasuk kereta hasil pengadaan dari PT Industri Kereta Api (INKA) maupun dari perusahaan asal China, Bobby mengatakan bahwa hal ini berbeda dari pengadaan sebelumnya.

Terkait apakah nantinya pengadaan dilakukan seluruhnya melalui INKA, Bobby menambahkan bahwa hal itu masih akan dihitung lebih lanjut.

“Nanti hitung. Tadi kan Pak Presiden mintanya (target) setahun. Nanti kita hitung secara detail,” kata dia.

Sebelumnya, ketika menyampaikan kata sambutan peresmian Stasiun Tanah Abang Baru, Presiden Prabowo menyebut Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin melaporkan kepada dirinya bahwa KAI membutuhkan anggaran Rp4,8 triliun untuk menambah rangkaian gerbong KRL.

Namun, Presiden kemudian menyatakan akan mengalokasikan anggaran sampai Rp5 triliun agar penambahan itu dapat memberikan manfaat kepada masyarakat yang lebih luas.

“Rakyat, sebagian besar, merasakan manfaat kereta api. Untuk itu, saya kasih petunjuk, akan kita perluas, akan kita perbesar. Untuk Jabodetabek,” ujar Presiden.

“Tadi Dirut KAI mengatakan harus ada tambahan gerbong, rangkaian baru. Satu rangkaian butuh uang 9 juta dolar (AS), benar? Beliau ajukan totalnya Rp4,8 triliun. Ya, saya setujui, bahkan akan saya alokasikan tidak Rp4,8 triliun, tapi Rp5 triliun. Kalau untuk rakyat banyak, saya tidak ragu-ragu,” kata Presiden menambahkan.

Anggaran sebesar Rp5 triliun itu rencananya dialokasikan untuk penambahan 30 rangkaian gerbong kereta. Presiden menargetkan kepada KAI agar 30 rangkaian kereta baru itu tersedia dalam waktu setahun ke depan.

Adapun KAI baru-baru ini mengumumkan penyiapan rangkaian kereta (train set) tambahan hasil pengadaan dari PT Industri Kereta Api (INKA) dan perusahaan asal China untuk memperkuat layanan KRL Commuter Line Jabodetabek.

Menurut Bobby, bahwa perusahaan telah memesan 12 train set dari INKA dan 11 train set dari China.

Dari total pesanan kepada China, delapan rangkaian telah beroperasi penuh, sementara tiga lainnya tengah menjalani proses technical qualification bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian dan ditargetkan beroperasi dalam waktu dekat.

Adapun empat dari 12 rangkaian produksi INKA telah diterima oleh PT KAI dan kini dalam tahap uji teknis. Seluruh rangkaian tersebut ditargetkan dapat beroperasi secara penuh pada pertengahan tahun depan.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *