Sentani – (AmperaNews.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Papua melalui Dinas Kesehatan setempat memperkenalkan metode self sampling Human Papilloma Virus Deoxyribonucleic Acid (HPV-DNA) untuk pemeriksaan kanker leher rahim (Kanker Serviks).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Anton Mote di Sentani, Rabu, mengatakan metode ini memungkinkan perempuan melakukan pemeriksaan sendiri di rumah dengan panduan alat sederhana.
“Jika sebelumnya masyarakat harus datang ke puskesmas untuk diperiksa sekarang bisa melakukan sendiri di rumah dengan alat self sampling,” katanya.
Menurut Mote, dengan adanya penggunaan alat tersebut diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam deteksi dini kanker serviks.
“Karena angka kasus kanker leher rahim masih cukup tinggi sehingga kami mendorong masyarakat agar tidak malu melakukan pemeriksaan,” ujarnya.
Alat self sampling adalah perangkat yang digunakan untuk mengambil sampel biologis sendiri di rumah.
Dia menjelaskan pemerintah secara nasional telah memperkenalkan metode self sampling sebagai alternatif yang lebih nyaman dan mudah diakses oleh masyarakat.
“Dengan demikian deteksi dini kanker serviks dapat dilakukan dengan penggunaan alat self sampling,” katanya lagi.
Bupati Jayapura Yunus Wonda mengatakan di Indonesia, kanker leher rahim menempati urutan kedua tertinggi pada perempuan dengan 36.633 kasus baru.
“Di mana sekitar 50 persen pasien meninggal dunia akibat penyakit tersebut. Angka tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara dengan insiden dan angka kematian tertinggi di kawasan Asia Tenggara (SEARO),” katanya.
Dia menambahkan, pada 2024 cakupan nasional baru mencapai 23 persen sedangkan di Kabupaten Jayapura hanya 0,15 persen atau 63 dari 39.994 perempuan yang melakukan deteksi dini di puskesmas.
“Kurangnya jumlah perempuan dalam melakukan deteksi dini salah satunya dikarenakan rasa malu dan takut,” ujarnya.


















