Palembang – ( AmperaNews.com ) – Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, baru-baru ini menyampaikan pesan penting kepada para petani di wilayahnya. Ia mengingatkan agar mereka tidak cepat berpuas diri dengan peningkatan signifikan produksi padi yang telah dicapai. Peringatan ini disampaikan di Palembang, Jumat, sebagai dorongan untuk terus berinovasi.
Capaian produksi padi dari Januari hingga Oktober 2025 mencapai 3,5 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), naik dari 2,9 juta ton GKG tahun sebelumnya. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 600 ribu ton GKG, melampaui target Presiden yang hanya 300 ribu ton. Namun, Herman Deru menekankan bahwa potensi Sumsel masih sangat besar untuk dikembangkan.
Peningkatan produksi ini bertujuan untuk memperkuat posisi Sumatera Selatan sebagai salah satu lumbung padi nasional. Provinsi ini saat ini menduduki peringkat kelima secara nasional dalam produksi padi. Upaya berkelanjutan sangat diperlukan untuk mempertahankan bahkan meningkatkan posisi strategis tersebut.
Strategi Peningkatan Produksi Padi Sumsel
Gubernur Herman Deru menegaskan bahwa peningkatan produksi padi bukan hanya sekadar target, tetapi juga kebutuhan strategis. Dengan lahan sekitar 500 ribu hektare, Sumsel memiliki potensi besar yang harus dimaksimalkan. Keberhasilan ini harus menjadi motivasi, bukan alasan untuk berpuas diri.
Ia menambahkan bahwa pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan) sangat memperhatikan capaian Sumsel. Kementan terus memberikan dukungan berupa bantuan dan pembinaan kepada petani. Tujuannya adalah agar produksi padi Sumsel terus meningkat dan menjadi penopang pangan utama di luar Pulau Jawa.
Saat ini, Sumatera Selatan berada di peringkat kelima nasional dalam hal produksi padi. Posisi ini, menurut Herman Deru, harus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan. Optimalisasi lahan yang ada serta pencetakan sawah baru menjadi kunci utama dalam mencapai target tersebut.
Optimalisasi Lahan dan Cetak Sawah Baru: Progres dan Target
Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Sumsel, Bambang Pramono, menjelaskan mengenai progres program peningkatan produksi. Ia menyatakan bahwa kegiatan optimalisasi lahan dan cetak sawah baru berjalan sesuai rencana. Program ini merupakan bagian integral dari upaya peningkatan produksi padi di Sumsel.
Bambang Pramono menambahkan bahwa perkembangan program tersebut telah mencapai di atas 60 persen. Ini menunjukkan komitmen kuat dari pemerintah daerah untuk mewujudkan target produksi. Pemantauan intensif terus dilakukan untuk memastikan kelancaran setiap tahapan proyek.
Khusus untuk cetak sawah baru, pada tahun ini ditargetkan seluas 48 ribu hektare. Area ini tersebar di beberapa kabupaten sentra produksi padi seperti Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, dan Ogan Ilir. Proyek ini diharapkan dapat signifikan menambah kapasitas produksi padi Sumsel.
Kegiatan-kegiatan ini dipantau secara intensif untuk mengantisipasi kendala yang mungkin timbul. Penanggulangan cepat terhadap masalah di lapangan menjadi prioritas. Tujuannya adalah untuk mendukung peningkatan produksi beras dan memperkuat ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan.


















