Jakarta – (AmperaNews.com) – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mencatat pendapatan sebesar 1,9 miliar dolar Amerika Serikat (AS), dengan pencapaian laba bersih 144 juta dolar AS, serta laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi perusahaan (Ebitda) mencapai 463 juta dolar AS pada semester I tahun 2025.
Direktur Utama PGN Arief Kurnia Risdianto dalam konferensi pers public expose, di Jakarta, Rabu, menyatakan capaian kinerja keuangan tersebut menjadi bukti komitmen perusahaan dalam menjaga operasional yang optimal demi ketersediaan gas bumi bagi pelanggan.
“PGN terus berkomitmen menjaga operasional yang optimal demi ketersediaan gas bumi bagi pelanggan sepanjang semester I tahun 2025,” ujarnya pula.
Dia menjelaskan, sepanjang enam bulan pertama tahun 2025, volume distribusi gas bumi masih menjadi penopang utama kinerja PGN, yaitu sebesar 832 Billion British Thermal Units per Day (BBTUD). Kemudian untuk volume transmisi gas bumi mencapai 1.627 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD).
Selanjutnya, PGN mencatat kontribusi di segmen lain, seperti transportasi minyak sebesar 173.159 barel setara minyak per hari (BOEPD), lifting migas sebesar 16.774 BOEPD, serta perdagangan Liquefied Natural Gas (LNG) internasional yang telah dilakukan pengiriman tiga kargo ke China dan penambahan empat pembeli potensial.
Adapun total jumlah pelanggan PGN sebanyak 820.021 pelanggan sampai dengan semester I-2025, terdiri dari 3.298 pelanggan industri dan komersial, 2.644 pelanggan kecil, dan 814.079 rumah tangga.
Sesuai strategi perseroan yaitu Growth, PGN tetap fokus pada pengembangan bisnis utama, yaitu pembangunan jaringan transmisi dan distribusi gas bumi. Meski demikian, PGN juga adaptif dan bertumbuh dengan sejumlah inisiatif baru dengan menitikberatkan pada efisiensi, serta efektivitas penyaluran gas bumi.
Sejumlah inisiatif proyek PGN saat ini, antara lain revitalisasi Tanki Arun F-6004 dengan progres pekerjaan EPC Tank mencapai 81,10 persen, dan pekerjaan EPC Non-Tank 94,39 persen, oil transportation Cikampek-Plumpang sampai dengan Juni sudah dilakukan pengadaan material yang masuk dalam proses pengadaan EPC, pembangunan proyek Tegal-Cilacap sudah masuk proses FEED dan Commercial Arrangement, serta inisiatif Biomethane dalam rangka mendukung penurunan emisi karbon (low carbon business).