SELUMA – (AmperaNews.com) – Ketidakpastian pelaksanaan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap II di lingkungan Pemerintah Kabupaten Seluma kembali memantik reaksi dari para tenaga honorer.
Ratusan honorer dari berbagai instansi di lingkup Pemkab Seluma turun ke jalan, Senin, 23 Juni 2025, menggelar aksi damai di depan Kantor Bupati Seluma sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB.
Aksi ini menjadi bentuk kekecewaan karena hingga pertengahan 2025, pemerintah daerah belum memberikan kepastian mengenai kelanjutan seleksi PPPK tahap II, yang diharapkan menjadi jalan bagi honorer untuk diangkat sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Koordinator Lapangan aksi, Andicka Pranata, menyatakan, pihaknya memberi sinyal kuat akan kembali menggelar aksi lanjutan jika tuntutan tidak direspons secara konkret.
“Kemungkinan pasti ada (aksi lanjutan, red). Tapi kami harapkan Bupati bisa membuat keputusan,” tegas Andicka.
Andicka mengaku telah mengabdi sebagai tenaga honorer selama 9 tahun dan menyuarakan aspirasi serupa dari rekan-rekan honorer yang telah mengabdi belasan tahun, namun belum mendapatkan kepastian status kepegawaian.
“Jangan kecewakan kawan-kawan yang sudah honor belasan tahun. Saya sendiri sudah 9 tahun honor,” ujarnya lantang.
Massa aksi sebelumnya sempat ditemui oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Seluma, Deddi Ramdhani, namun audiensi tersebut ditolak.
Para peserta aksi bersikukuh agar Bupati Seluma, Teddy Rahman, hadir secara langsung untuk memberikan kejelasan atas nasib mereka. Sayangnya, hingga aksi selesai, Bupati tidak tampak hadir lantaran sedang berada di Jakarta.
Dalam keterangannya, Pj Sekda Deddi Ramdhani mengakui bahwa berita acara yang beredar di media sosial terkait seleksi PPPK tahap II memang berasal dari hasil rapat Panitia Seleksi Daerah (Panselda). Namun, ia menegaskan bahwa berita acara itu belum bersifat final.
“Berita acara itu akan disampaikan kepada Bupati terlebih dahulu,” kata Deddi saat menemui massa.
Lebih lanjut, Deddi menjelaskan bahwa keputusan apakah seleksi PPPK tahap II akan dilanjutkan atau tidak sepenuhnya berada di tangan Bupati.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa seluruh tenaga honorer yang telah terdata dalam database akan tetap menjalankan tugas seperti biasa.
“Saya tidak bisa pastikan kelanjutan seleksi PPPK tahap II. Kita masih menunggu keputusan Bupati,” ujarnya.
Aksi damai berakhir secara tertib menjelang sore hari. Meski demikian, ketegangan belum mereda sepenuhnya. Para honorer berkomitmen akan kembali turun jika belum ada kejelasan resmi dari Bupati Seluma.
