Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Uncategorized

TNI Siapkan Pembentukan Batalyon Kesehatan Baru untuk Perkuat Layanan Medis Militer

7
×

TNI Siapkan Pembentukan Batalyon Kesehatan Baru untuk Perkuat Layanan Medis Militer

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Jakarta – (AmperaNews.com) – Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal TNI (Mar) Freddy Ardianzah mengatakan institusinya sedang melakukan persiapan untuk menambah jumlah batalyon kesehatan seperti yang diinstruksikan Presiden Prabowo Subianto.

“Mabes TNI tengah menyiapkan langkah-langkah teknis dan kajian kebutuhan satuan di lapangan agar pembentukan batalyon kesehatan dapat dilaksanakan,” kata Freddy saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Example 300x600

Menurut Freddy, kehadiran batalyon kesehatan sangat membantu personel di setiap matra TNI dalam memastikan kesehatan fisik prajurit dan penanganan medis pada saat operasi militer berlangsung.

Pembentukan batalyon ini juga dinilai selaras dengan rencana jangka panjang penguatan pertahanan TNI yang direncanakan selesai pada tahun 2029.

Namun demikian, Freddy tidak menjelaskan secara rinci terkait rencana pembentukan batalyon kesehatan tersebut, termasuk kapan pembentukan itu akan dimulai.

“Kami pastikan segera menindaklanjuti perintah Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto terkait rencana penambahan batalyon kesehatan,” kata Freddy.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan TNI menambah batalyon kesehatan untuk memperkuat kemampuan TNI dalam menjalankan operasi-operasi kemanusiaan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, mengingat Indonesia harus aktif membantu negara-negara sahabat manakala mereka menghadapi bencana.

“TNI saya perintahkan untuk menambah batalyon-batalyon kesehatan. Batalyon, tim kesehatan, tidak hanya mendukung bencana di wilayah nasional, tetapi seandainya ada (bencana, red.) kemanusiaan yang terjadi, peristiwa di mana-mana, kita juga bisa hadir,” kata Presiden Prabowo menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di Base Ops Pangkalan Udara TNI AU (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin.

Presiden Prabowo mencontohkan saat Indonesia menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami di Aceh pada tahun 2004, kemudian bencana gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi di Palu, Sulawesi Tengah, pada tahun 2018, negara-negara lain mengirimkan armada dan bantuan logistiknya untuk membantu rakyat Indonesia.

“Banyak negara bantu kita (saat Indonesia menghadapi bencana, red.). Jadi, kita juga sebagai bagian dari komunitas dunia, kita harus juga bantu negara-negara (lain yang) dalam kesulitan. Waktu Turki gempa bumi besar, kita juga kirim dua Hercules (berisi bantuan logistik, red.), dan kita siap waktu itu kirim kapal,” kata Prabowo.

Presiden melanjutkan selama gencatan senjata diberlakukan di Gaza, Palestina, dokter-dokter Indonesia, yang berasal dari batalyon kesehatan tiga matra TNI, masih bertugas di rumah sakit yang dikelola oleh Uni Emirat Arab di Rafah, Gaza.

Tidak hanya di Rafah, dokter-dokter dari batalyon kesehatan TNI itu juga masih bertugas di kapal rumah sakit terapung yang bersandar di Pelabuhan El Arish, Mesir.

Tim dokter TNI, yang terdiri atas 10 orang, masuk wilayah Gaza sejak September 2024, dan mereka bertugas selama kurang lebih sebulan untuk kemudian dirotasi dengan tim kesehatan TNI lainnya yang berada di RS terapung El Arish, Mesir.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *