Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Bandar Lampung

Sinergi Pemprov Lampung, Kementan, dan PLN Wujudkan Pertanian Berbasis Teknologi dan Energi

3
×

Sinergi Pemprov Lampung, Kementan, dan PLN Wujudkan Pertanian Berbasis Teknologi dan Energi

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Bandar Lampung,(www.Ampera-News.com)-

Pemerintah Provinsi Lampung bersama Kementerian Pertanian dan PT. PLN (Persero) berkomitmen memperkuat pembangunan sektor pertanian melalui program Electrifying Agriculture dan pompanisasi.

Example 300x600

Hal tersebut ditegaskan dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pertanian Provinsi Lampung di Ruang Sungkai Balai Keratun, Kantor Gubernur, Kamis (11/09/2025).

Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal menegaskan bahwa sektor pertanian adalah tulang punggung ekonomi daerah di Provinsi Lampung.

“Hampir 2 juta keluarga di provinsi Lampung ini adalah petani. PDRB kita hari ini nomor 4 se-Sumatra dan 30% nya ini dari pertanian,” ucapnya.

Melalui kebijakan yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo terkait harga gabah Rp6.500 per kilogram, Gubernur Mirza menyampaikan bahwa kebijakan tersebut telah memberikan dampak nyata terhadap kesejahteraan petani dan stabilitas harga di Lampung.

“Alhamdulillah capaian triwulan 1 kemarin terhadap stabilitas harga, meskipun masih ada yang dibawah harga 6500 tapi karena kerja keras bapak-bapak kadis, kerja keras para bupati kerja keras dan kolaborasi bersama Forkopimda diawasi oleh Kementan, Lampung termasuk daerah yang sangat stabil dalam mengambil harga gabah,” lanjutnya.

Gubernur juga menyampaikan bahwa kedepan Pemerintah Provinsi Lampung akan berupaya fokus pada pemberian nilai tambah pada komoditas pertanian dengan menghadirkan pengering (dryer) di desa-desa.

“Saya secara paralel akan memberikan nilai tambah terhadap komoditas-komoditas ini. Kedepan kami akan memberikan nilai tambah terhadap komoditas-komoditas kami yang selama ini tidak pernah dilakukan di desa-desa,” tegasnya.

“Seminimal mungkin semua komoditas yang ada di desa, sebelum keluar sudah harus kering. Harus kering, sehingga posisi petani-petani kami menjadi lebih kuat, sehingga harga akan jauh lebih stabil. Apakah hanya buat padi dan jagung saja, ternyata tidak, kami disini produksi kakao nomor 5 di Indonesia. Kakao butuh dikeringkan. Kami penghasil kopi nomor 2 di nasional, ini juga butuh pengering. Lada, jagung, ubi kayu juga butuh dikeringkan, semua ini perlu dikeringkan,” tambahnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Gubernur juga menegaskan bahwa ketersediaan energi listrik menjadi kunci.

“Kunci kemajuan Lampung di dryer. Kunci untuk dryer butuh satu, energi, listrik. Dengan tersedianya pasokan listrik yang cukup di desa, maka semua komoditas yang ada di Provinsi Lampung ini maka saya bisa dorong se-desa-desa itu memberikan nilai tambah dan bisa jadi ekosistem semua. Ketika nilai tambah itu di desa, pakannya di desa maka ayamnya, kambing, sapi akan meningkat dan lain-lain, ini cita-cita pak Prabowo, bottom-up economics dan kuncinya adalah energi, jadi saya sangat senang sekali ya PLN sangat konsern terhadap ini,” lanjutnya.

Melalui sinergi semua pihak, Gubernur Mirza juga meyakini bahwa di Provinsi Lampung akan terjadi peningkatan ekonomi dan semakin maju.

“PLN adalah salah satu instrumen yang sangat penting sebagai alat ungkit pertumbuhan ekonomi kami. Sesuai dengan Asta Cita, kita semua juga memahami bahwa pertanian adalah salah satu sumber utama peningkatan pendapatan masyarakat. Insya Allah kalau kita terus kompak terus berjuang berkolaborasi sinergi dengan seluruh rekan-rekan baik dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maupun dengan BUMN dan rekan-rekan sekalian insyaallah kita tidak lama lagi akan mendapatkan kemajuan di provinsi Lampung,” pungkasnya.

Direktur Distribusi PT PLN (Persero) Arsyadany Ghana Akmalaputri dalam kesempatan tersebut juga menegaskan bahwa pihaknya siap mendukung penuh program pemerintah di bidang pertanian.

“Program pompanisasi Electrifying Agriculture ini sesuatu yang memang kami PLN akan sangat support penuh,” tegasnya.

“Apalagi saat ini pendekatan daripada manajemen PLN adalah sekarang melayaninya secara compassionate artinya kita tidak menunggu pelanggan untuk dilistriki tetapi kita akan bersama-sama pelanggan untuk turun ke lapangan memberikan solusi kebutuhannya apa supaya kita bisa mendorong kemandirian energi swasembada sesuai arahan pak Prabowo ini akan kami support betul,” sambungnya.

Sementara itu, Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Teknologi Informasi, Hermansyah dalam kesempatan tersebut juga meyakini bahwa melalui dukungan PLN akan dapat meningkatkan produktivitas melalui inovasi teknologi di Provinsi Lampung.

Sementara itu, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung, Rizky Mochamad dalam paparannya menyampaikan bahwa saat ini PLN UID Lampung telah merealisasikan Program Electrifying Agriculture di Provinsi Lampung di seluruh Kabupaten dengan memberikan dukungan kelistrikan kepada 4.251 Pelanggan dengan total kapasitas 24,61 MVA sampai dengan Tahun 2024.

Pada tahun 2025 Rencana Program Pompanisasi Persawahan Kementerian Pertanian secara nasional sebanyak 4.328 lokasi dengan jumlah titik lokasi di Provinsi Lampung sebanyak 427 lokasi yang terbagi dalam 3 prioritas sebagai berikut :

a. Prioritas 1 kategori tanpa memerlukan perluasan jaringan sebanyak 12 lokasi.

b. Prioritas 2 kategori pembangunan jaringan < 200 Meter sebanyak 63 lokasi.

c. Prioritas 3 kategori Pembangunan jaringan > 200 Meter sebanyak 352 lokasi.

Program Pengembangan Kawasan Electrifying Agriculture telah dimulai dengan :

a. Program Optimasi Lahan Non Rawa dari Dinas KPTPH (Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura) Provinsi Lampung sebanyak 142 Lokasi dengan potensi kapasitas daya sebesar 0,31 MVA

b. Program Rehabilitasi Sumur JIAT (Jaringan Irigasi Air Tanah) dari Kementerian Pekerjaan Umum, Balal Besar Wlayah Sungal Mesuji Sekampung sebanyak 54 Lokasi dengan potensi kapasitas daya sebesar 1,24 MVA

c. Rencana Pengembangan Smart Farming berlokasi di Desa Trimomukti, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan akan dibangun pada tahan seluas 1.335 hektare yang dituangkan dalam roadmap sebagai berikut:

– Rencana jangka pendek sudah selesai pada Bulan Juli dangan perbaikan jaringan sambungan APP eksisting pelanggan dengan pembangunan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) serta pemasangan SuperSUN

– Rencana jangka menengah dengan Pembangunan konstruksi JTM (4,7 kms), JTR (4,1 kms), dan penambahan kapasitas trafo sebesar 400 KVA.

– Rencana jangka panjang, bersama dengan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan dan dinas terkait menyusun rencana infrastruktur jaringan listrik sesuai dengan Grand Design Smart Farming.

d. Program Gerakan Listrik Masuk Sawah di Kabupaten Pringsewu sebanyak 46 lokasi yang tersebar pada 37 desa.

PLN UID Lampung mengembangkan konsep PLN Sustainable Agriculture Ecosystem sebagai solusi pengembangan pertanian di masa depan. (Dinas Kominfotik Provinsi Lampung).

“Hrn’”

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *