Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Uncategorized

Ratusan Pesilat Cilik Berpartisipasi dalam Kejuaraan Maen Pukul Betawi 2025

4
×

Ratusan Pesilat Cilik Berpartisipasi dalam Kejuaraan Maen Pukul Betawi 2025

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Jakarta – (AmperaNews.com) – Sebanyak 300 pesilat cilik dari 40 perguruan silat tradisional Betawi unjuk gigi dalam “Kejuaraan Maen Pukul Betawi 2025” yang digelar di Setu Babakan, Jakarta Selatan, pada Kamis.

Kegiatan yang digelar Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi di Gedung Serba Guna Kampung MH Thamrin itu merupakan kejuaraan pertama yang diselenggarakan untuk mengenalkan silat Betawi kepada generasi muda.

Example 300x600

“Ini kejuaraan pertama kami untuk mempererat silaturahmi antarperguruan silat sekaligus mengenalkan silat Betawi sebagai objek kemajuan kebudayaan kepada masyarakat umum dan generasi muda,” kata Ketua Panitia “Kejuaraan Maen Pukul Betawi 2025” Farah Aini.

Sejak pukul 08.00 WIB, peserta anak-anak tingkat Sekolah Dasar (SD) dari berbagai perguruan silat mulai berkumpul mengenakan seragam masing-masing perguruan dengan corak warna yang khas.

Mereka melakukan pemanasan dengan pelatih masing-masing sebelum lomba dimulai.

Farah mengatakan mayoritas peserta adalah anak-anak karena mereka merupakan generasi penerus yang potensinya besar.

“Kalau sejak dini mereka diberi edukasi budaya seperti silat, merekalah yang akan meneruskan ke generasi berikutnya. Acara ini juga untuk memotivasi dan menginspirasi mereka,” ujarnya.

Menurut dia, nama “Maen Pukul” dipilih bersama beberapa sanggar silat karena istilah itu khas Betawi.

“Silat Betawi itu gerakannya identik dengan pukulan. Dedangkan kata ‘maen’ juga dengan logat bahasa Betawi,” katanya.

Farah menyebutkan kejuaraan ini diikuti lebih dari 300 anak dari sekitar 40 perguruan pencak silat. Para pemenang akan mendapat trofi, piagam dan uang pembinaan.

“Juara pertama akan memenangkan Rp25 juta dan seterusnya hingga harapan tiga,” katanya.

Kepala Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, Toni Bako mengatakan, “Maen Pukul” bukan sekadar atraksi bela diri tetapi cerminan filosofi hidup masyarakat Betawi yang menekankan keteguhan, kehormatan dan persaudaraan sehingga penting ditanamkan sejak dini.

“Kejuaraan ini, kita bukan hanya menampilkan gerakan silat, tapi juga melestarikan nilai luhur yang terkandung di dalamnya,” ungkapnya.

Acara dibuka dengan pembacaan doa dan menyanyikan lagu kebangsaan, dilanjutkan atraksi pembukaan oleh perwakilan Perguruan Putra Betawi. Dewan juri dari Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) menilai kategori seni berdasarkan koreografi, kekompakan dan kekayaan gerak.

Untuk mendukung kelancaran acara, panitia menyiagakan layanan kesehatan berupa satu unit ambulans dari Palang Merah Indonesia (PMI) dan fasilitas pendukung lain bagi peserta.

Kejuaraan berlangsung sepanjang hari dengan babak penyisihan hingga final yang dijadwalkan sore hari.

Suasana di luar arena tampak meriah dengan deretan gerai kuliner khas Betawi seperti kerak telor, selendang mayang, toge goreng, bakso, mie ayam, gado-gado dan nasi uduk yang menambah daya tarik pengunjung yang sebagian besar keluarga dan kerabat dari para peserta.

Farah berharap kegiatan perdana ini dapat menjadi agenda rutin yang menggerakkan perguruan silat sebagai penjaga dan penggerak kebudayaan Betawi.

“Mudah-mudahan bisa terus dilaksanakan karena perguruan silat itu banyak. Semoga jadi penggerak kebudayaan,” ujarnya.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *