Jakarta – (AmperaNews.com) – Anggota Komisi VIII DPR RI Mahdalena mengingatkan pemerintah agar proses evakuasi terhadap para korban banjir pada sejumlah wilayah di Provinsi Bali dilakukan secara menyeluruh.
“Evakuasi harus dipastikan berjalan aman dan menyeluruh. Jangan sampai ada warga yang tertinggal di lokasi banjir,” kata Mahdalena di Jakarta, Kamis.
Selain evakuasi, ia juga mengingatkan mengenai pentingnya pembangunan posko darurat untuk memenuhi kebutuhan dasar korban, seperti dapur umum, air bersih, makanan, minuman, serta tempat istirahat yang layak.
“Pemerintah juga harus memberi perhatian khusus kepada perempuan, anak-anak, dan lanjut usia (lansia) yang sangat rentan dalam kondisi darurat,” kata dia.
Menurutnya, dukungan psikososial bagi kelompok rentan sangat penting untuk segera diberikan. “Pendampingan psikologis sangat dibutuhkan untuk memulihkan mental korban, terutama perempuan dan anak-anak,” ucapnya.
Berikutnya, Mahdalena juga menyoroti penanganan taktis sangat mendesak untuk mencegah meluasnya dampak banjir serta meminimalisir korban jiwa maupun kerugian harta benda.
“Kami turut berduka atas banjir bandang yang terjadi di Bali. Fakta adanya korban jiwa sebanyak dua orang meninggal dunia menunjukkan banjir ini serius dan tidak bisa dianggap remeh. Pemerintah harus segera mengambil langkah cepat dan terukur agar tidak semakin banyak warga yang terdampak,” ujar dia.
Berdasarkan data sementara yang dihimpun Kementerian Sosial (Kemensos), di Kota Denpasar ada empat orang meninggal dunia akibat bencana banjir, mereka adalah Ni Wayan Lenyod (56) warga Banjar Tengah, Kelurahan Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, kemudian Nadira (48) warga Desa Dauh Puri Kangin, Kecamatan Denpasar Barat, lalu Ni Wayan Puspa (83) warga Desa Dauh Puri Kaja, Denpasar Utara, serta dan Dede Rio (20) warna Monang-Maning, Denpasar Barat.
Sementara itu lima orang lainnya dinyatakan hilang dan masih dalam proses pencarian adalah Ni Wayan Werni (70), Ni Ketut Merta Perempuan (63), Maimun (82), Tasnim Ibrahim (43), dan Farwah Husein (25).
Saat ini Kemensos telah menyalurkan bantuan logistik dan menerjunkan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk membantu penanganan korban banjir di sejumlah wilayah di Provinsi Bali itu.