Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Uncategorized

Kementerian Kehutanan: Perhutanan Sosial Dorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

5
×

Kementerian Kehutanan: Perhutanan Sosial Dorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Jakarta – (AmperaNews.com) – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menilai, pemanfaatan hutan sosial dengan tepat dapat menjadi salah satu motor penggerak utama dari ekonomi hijau.

“Ini komitmen pemerintah dalam memperkuat sinergi dengan masyarakat, pemerintah daerah, akademisi, dunia usaha, dan mitra pembangunan. Dengan kebersamaan, kita bisa menjadikan perhutanan sosial sebagai motor penggerak ekonomi hijau yang berkelanjutan,” kata Menhut dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis.

Example 300x600

Lebih lanjut, Raja Antoni mengatakan kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam menjaga ekosistem, menciptakan keseimbangan lingkungan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Ini menegaskan pentingnya peran stakeholder (pemangku kepentingan), mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, akademisi, mitra pembangunan, dunia usaha, hingga masyarakat dalam mewujudkan keberhasilan perhutanan sosial,” ujar Menhut.

Menhut pun mengatakan, Kelompok Perhutanan Sosial Kelompok Tani Cinta Mangrove di Desa Perupuk, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, merupakan salah satu contoh pemanfaatan perhutanan sosial.

Kelompok Tani Cinta Mangrove merupakan Kelompok Perhutanan Sosial dengan Skema Hutan Kemasyarakatan yang sudah memiliki persetujuan pengelolaan perhutanan sosial sesuai SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK. 5467/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/8/2018 Tanggal 28 Agustus 2018.

Kelompok tani ini pun dikenal aktif dalam kegiatan penanaman, perlindungan, dan pemanfaatan mangrove secara lestari.

“Potensi dasar pada usaha yang dilakukan adalah wisata alam berbasis hutan mangrove. Terdapat di dalamnya jungle track, wisata kuliner, Paviliun Japan, panahan, tempat pemancingan dan budidaya kepiting bakau,” kata Menhut.

Kegiatan wisata yang sudah di kelola kurang lebih empat tahun ini cukup menarik para pengunjung dengan berbagai fasilitas hingga spot foto di kawasan hutan mangrove yang dikelola.

Kelompok Tani Cinta Mangrove pun memiliki KUPS Jasa Lingkungan Wisata Kampung Kito, yang berhasil memberikan pendapatan kurang lebih Rp2 miliar per tahunnya.

Tak hanya itu, kawasan mangrove khususnya pada areal kelola Kelompok Tani Cinta Mangrove Desa Perupuk juga menjadi lokasi persinggahan burung migran yang datang setiap tahunnya.

Keberadaan banyak spesies langka dan terancam punah menjadikan pesisir Pantai Timur Kabupaten Batu Bara sebagai kawasan yang sangat penting untuk konservasi burung dan dapat dikembangkan menjadi ekowisata berbasis minat khusus seperti pengamatan burung.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *