Jakarta – (AmperaNews.com) – Pameran teknologi pendinginan dan tata udara hemat energi Refrigeration and HVAC Indonesia (RHVAC) 2025 akan digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada 24-26 September 2025.
Gelaran tersebut merupakan yang ke-10, yang akan menghadirkan teknologi pendingin hemat energi dan berkelanjutan oleh lebih dari 350 merk global.
Direktur PT Pelita Promo Internusa sekaligus Penyelenggara RHVAC 2025 Sofianto Widjaja mengatakan pameran tersebut bukan sekadar ajang bisnis, melainkan juga ruang kolaborasi lintas sektor.
“Pengunjung dapat melihat langsung teknologi terkini, diskusi panel, serta penerapan solusi di sektor esensial, seperti pusat data (data center) dan rumah sakit,” kata Sofianto dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Sementara itu, Direktur Hubungan Institusional Green Building Council Indonesia (GBCI) Totok Sulistiyanto menegaskan teknologi tata udara dan pendinginan memegang peran krusial dalam mendorong tercapainya bangunan hijau di perkotaan.
Menurut dia, 50-70 persen konsumsi energi gedung perkantoran dan pusat belanja berasal dari sistem pendingin.
“Pendinginan rendah karbon bukan lagi kemewahan, melainkan kebutuhan. Tujuan akhirnya adalah net zero building, di mana energi yang dipakai gedung dihasilkan oleh gedung itu sendiri,” ujar Totok.
Di sisi lain, Kepala Bidang Cold Chain Perkumpulan Pelaku Logistik Indonesia (PPLI) Tejo Mulyono menekankan pentingnya inovasi pendingin hemat energi untuk mendukung program ketahanan pangan.
“Teknologi cold chain (rantai pasok dingin) yang efisien akan membantu mengurangi food loss (kehilangan makanan), menjaga kualitas produk, dan memperkuat rantai pasok pangan nasional,” ucap Tejo.
Pameran RHVAC 2025 menargetkan kedatangan 15 ribu pengunjung selama tiga hari pameran, dengan menghadirkan sesi seminar teknis, pertemuan bisnis, dan peluncuran teknologi terbaru dalam industri pendinginan.