AMPERANEWS.COM – Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru, menghadiri peringatan Hari Lahir ke-13 Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (JATMAN) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), yang digelar di Masjid Darussalam, Desa Cahaya Mas, Kecamatan Lempuing, Minggu (20/7/2025).
Kehadiran orang nomor satu di Sumsel ini disambut antusias oleh ribuan masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Herman Deru menyatakan bahwa kehadirannya bukan sekadar menjalankan tugas tetapi juga karena kerinduannya pada masyarakat OKI.
“Saya datang karena rindu. Saya kangen dengan masyarakat di sini, dan Harlah JATMAN menjadi momentum silaturahmi yang sangat bermakna,” ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.
Menurut Herman Deru, eksistensi JATMAN sangat penting karena menjadi salah satu elemen pemersatu umat. Organisasi ini terus menjaga tali silaturahmi dan kerukunan antarwarga, yang merupakan modal utama dalam pembangunan.
“Kerukunan dan paguyuban yang dijaga oleh JATMAN membuat daerah ini jauh dari konflik. Inilah yang mendukung kita dalam membangun daerah secara berkelanjutan,” jelasnya.Lebih lanjut, Herman Deru menyinggung pentingnya pembangunan nonmaterial, seperti program satu desa satu rumah tahfidz yang telah ia dicanangkan sejak awal masa jabatannya.
Program tersebut telah menunjukkan hasil signifikan dalam membentuk karakter generasi muda.
“Dalam dua tahun, program ini sudah mencakup lebih dari 50 persen desa. Bahkan, kini rumah tahfidz melebihi jumlah desa di Sumsel. Ini adalah modal untuk mencetak qori dan qoriah unggul, terbukti kita pernah masuk 10 besar nasional dalam MTQ,” katanya.
Herman Deru juga menyoroti tantangan zaman, khususnya kemajuan teknologi dan hadirnya kecerdasan buatan (AI). Menurutnya, generasi masa depan tak cukup hanya cerdas, tetapi juga harus berakhlak.
“Perkembangan zaman luar biasa pesat. Maka dari itu, kita harus siapkan sumber daya manusia yang tidak hanya pintar tapi juga berakhlak baik,” ujarnya.
Dalam konteks menyongsong Indonesia Emas 2045, Herman Deru mengingatkan pentingnya mempersiapkan generasi muda sejak sekarang.
Ia menyebut bahwa bonus demografi harus dimanfaatkan dengan baik agar tidak menjadi beban masa depan.
“Anak-anak muda saat ini adalah estafet masa depan. Oleh karena itu, saya mengajak para orang tua untuk tidak hanya fokus pada dirinya sendiri, tetapi juga menggembleng anak-anak agar siap menyambut Indonesia Emas,” jelasnya.
